Jumlah Peserta IMF-World Bank Annual Meeting Tembus 34.000 Orang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, jumlah peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali terus meningkat menjadi 34.000 orang setelah sebelumnya menyentuh angka 32.000. Angka ini jauh berada di atas perkiraan pemerintah yakni 19.000 orang.
"Sekarang peserta sudah lebih dari 34.000, kita perkirakan tadinya hanya 19.000," ungkapnya Luhut saat memberikan arahan kepada 560 orang Liaison Officer (LO) di Bali seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Sebagai rinciannya, berdasarkan data tanggal 6 Oktober 2018 Pukul 17:55 WITA, tercatat 13.664 orang mendaftar melalui jalur Meeting Team Secretariat (MTS) dari pihak IMF-WB. Sedangkan pendaftar dari jalur Indonesia Planning Team sebanyak 20.556 orang berdasarkan data di hari yang sama Pukul 14:10. Sehingga total terdapat 34.220 orang peserta.
LO sendiri merupakan personil yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk mendampingi para delegasi asing, mulai dari kedatangan di bandara sampai pada kegiatan di seluruh event selama Annual Meeting IMF-WB di Bali.
"Ini momen yang bagus sekali buat kita untuk mempromosikan Indonesia. Tugas kalian adalah meyakinkan mereka bahwa Indonesia ini adalah negara yang besar," tuturnya.
Khusus mengenai penanganan masalah ekonomi, Indonesia mendapatkan pujian dari Managing Director IMF Christine Lagarde. "Dia bilang Indonesia ini absolutely different. Saya kagum sekali melihat resilience ekonomi Indonesia," kisah Luhut.
Khusus mengenai persiapan penyelenggaraan rapat IMF-WB di Nusa Dua Bali, Lagarde juga menyampaikan apresiasinya.
"Saya amazed karena kalian mampu mengelola dengan bagus. Belum pernah sepanjang karir saya melihat ada persiapan penyelenggaraan begini besar," ungkap Menko Luhut menceritakan kembali kata-kata Lagarde.
Di hari ketiga berkantor di Nusa Dua, Menko Luhut terus melakukan pengecekan terhadap detail kesiapan, mulai dari kerapihan infrastruktur, registrasi, sampai masalah keamanan. Command Center Nusa Dua adalah salah satu yang ditinjaunya pada Sabtu sore. Di sini Menko Luhut memastikan kesiapan pengamanan oleh Tim Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Pengamanan bersama gubernur Bali, TNI, dan Kepolisian.
"Sekarang peserta sudah lebih dari 34.000, kita perkirakan tadinya hanya 19.000," ungkapnya Luhut saat memberikan arahan kepada 560 orang Liaison Officer (LO) di Bali seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Sebagai rinciannya, berdasarkan data tanggal 6 Oktober 2018 Pukul 17:55 WITA, tercatat 13.664 orang mendaftar melalui jalur Meeting Team Secretariat (MTS) dari pihak IMF-WB. Sedangkan pendaftar dari jalur Indonesia Planning Team sebanyak 20.556 orang berdasarkan data di hari yang sama Pukul 14:10. Sehingga total terdapat 34.220 orang peserta.
LO sendiri merupakan personil yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk mendampingi para delegasi asing, mulai dari kedatangan di bandara sampai pada kegiatan di seluruh event selama Annual Meeting IMF-WB di Bali.
"Ini momen yang bagus sekali buat kita untuk mempromosikan Indonesia. Tugas kalian adalah meyakinkan mereka bahwa Indonesia ini adalah negara yang besar," tuturnya.
Khusus mengenai penanganan masalah ekonomi, Indonesia mendapatkan pujian dari Managing Director IMF Christine Lagarde. "Dia bilang Indonesia ini absolutely different. Saya kagum sekali melihat resilience ekonomi Indonesia," kisah Luhut.
Khusus mengenai persiapan penyelenggaraan rapat IMF-WB di Nusa Dua Bali, Lagarde juga menyampaikan apresiasinya.
"Saya amazed karena kalian mampu mengelola dengan bagus. Belum pernah sepanjang karir saya melihat ada persiapan penyelenggaraan begini besar," ungkap Menko Luhut menceritakan kembali kata-kata Lagarde.
Di hari ketiga berkantor di Nusa Dua, Menko Luhut terus melakukan pengecekan terhadap detail kesiapan, mulai dari kerapihan infrastruktur, registrasi, sampai masalah keamanan. Command Center Nusa Dua adalah salah satu yang ditinjaunya pada Sabtu sore. Di sini Menko Luhut memastikan kesiapan pengamanan oleh Tim Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Pengamanan bersama gubernur Bali, TNI, dan Kepolisian.
(fjo)