Jack Ma Ajak Pengusaha di Negara Berkembang Berdayakan Petani
A
A
A
NUSA DUA - Pendiri Alibaba Group, Jack Ma mendorong negara berkembang untuk memberdayakan para petani. Apalagi menurutnya, petani era masa kini sudah tidak asing lagi dengan era digital. Jack Ma mengatakan, petani di negara berkembang banyak yang sudah punya telepon seluler. Sehingga menjadi modal untuk menghadapi era ekonomi digital.
"Mari kita dorong para pengusaha, bukan pemerintah karena yang ciptakan (ini) para pengusaha yang punya ide dan mimpi. Berdayakan mereka (petani) yang penting," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).(Baca Juga: IMF-World Bank 2018, Jack Ma: Internet Beri Kesempatan Usaha KecilPengusaha, kata Jack Ma, harus mempunyai kepercayaan untuk sukses. Sehingga tidak takut karena kalau tidak punya itu, maka Anda tidak punya penghasilan dan berada dalam masalah. "Anda pergi kemanapun percaya. Konsumen nomor satu, bekerja keras nomor dua, kepercayaan nomor tiga," katanya.
Sementara itu, jika bekerja keras dilakukan secara bersama dengan semua pemegang saham, maka diyakini akan membuat semuanya bahagia dengan Anda. Kepercayaan jadi yang utama selain kecerdasan. "Selain IQ, Anda harus punya EQ, kalau enggak punya IQ, Anda bodoh. Banyak kesuksesan beruntung, tapi saya sebagai guru, saya perbaiki kesalahan saya," pungkasnya.
"Mari kita dorong para pengusaha, bukan pemerintah karena yang ciptakan (ini) para pengusaha yang punya ide dan mimpi. Berdayakan mereka (petani) yang penting," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).(Baca Juga: IMF-World Bank 2018, Jack Ma: Internet Beri Kesempatan Usaha KecilPengusaha, kata Jack Ma, harus mempunyai kepercayaan untuk sukses. Sehingga tidak takut karena kalau tidak punya itu, maka Anda tidak punya penghasilan dan berada dalam masalah. "Anda pergi kemanapun percaya. Konsumen nomor satu, bekerja keras nomor dua, kepercayaan nomor tiga," katanya.
Sementara itu, jika bekerja keras dilakukan secara bersama dengan semua pemegang saham, maka diyakini akan membuat semuanya bahagia dengan Anda. Kepercayaan jadi yang utama selain kecerdasan. "Selain IQ, Anda harus punya EQ, kalau enggak punya IQ, Anda bodoh. Banyak kesuksesan beruntung, tapi saya sebagai guru, saya perbaiki kesalahan saya," pungkasnya.
(akr)