Wilmar Genjot Kapasitas Produksi CPO untuk Bahan Baku Bio Solar
A
A
A
GRESIK - Manajemen PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI) siap meningkatkan produksi CPO (crude palm oil) karena dapat dipakai untuk bahan baku bio solar alias B20.
Kesimpulan itu terungkap saat kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke PT WNI Gresik, Jalan Kapten Darmosoegondo. Rombongan komisi energi dan sumber daya mineral itu dipimpin Syaikhul Islam.
Direktur Holding PT WNI, Erik Tjia, mengatakan peningkatan produksi CPO tersebut untuk mendukung program pemerintah. Diantara kebijakan pemberlakukan B20 dan B30. Atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar.
"Nantinya kapasitas produksi CPO untuk bahan baku bio solar sebesar 35 ribu ton sebulan yang belum diolah. Kemudian 150 ribu ton yang sudah diolah," jelasnya, Sabtu (20/10/2018).
Demi memenuhi kebutuhan CPO itu, lanjut Erik, pihaknya bakal memproduksi di beberapa plant CPO milik WNI. Diantaranya di Riau, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat.
Erik menambahkan, dari delapan plant, WNI mampu memproduksi CPO sebesar 30% bio solar. Kemudian dikirim ke PT Pertamina, PT AKR Corporindo Tbk dan PT Petro Andalan Nusantara.
Kesimpulan itu terungkap saat kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke PT WNI Gresik, Jalan Kapten Darmosoegondo. Rombongan komisi energi dan sumber daya mineral itu dipimpin Syaikhul Islam.
Direktur Holding PT WNI, Erik Tjia, mengatakan peningkatan produksi CPO tersebut untuk mendukung program pemerintah. Diantara kebijakan pemberlakukan B20 dan B30. Atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar.
"Nantinya kapasitas produksi CPO untuk bahan baku bio solar sebesar 35 ribu ton sebulan yang belum diolah. Kemudian 150 ribu ton yang sudah diolah," jelasnya, Sabtu (20/10/2018).
Demi memenuhi kebutuhan CPO itu, lanjut Erik, pihaknya bakal memproduksi di beberapa plant CPO milik WNI. Diantaranya di Riau, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat.
Erik menambahkan, dari delapan plant, WNI mampu memproduksi CPO sebesar 30% bio solar. Kemudian dikirim ke PT Pertamina, PT AKR Corporindo Tbk dan PT Petro Andalan Nusantara.
(ven)