Raker DPR Soal Harga Premium Tertutup, Gerindra Pilih Walk Out

Rabu, 24 Oktober 2018 - 16:52 WIB
Raker DPR Soal Harga...
Raker DPR Soal Harga Premium Tertutup, Gerindra Pilih Walk Out
A A A
JAKARTA - Komisi VII DPR hari ini menggelar rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), guna meminta penjelasan pemerintah terkait keputusan untuk membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, hanya selang satu jam setelah diumumkan untuk dinaikkan. Namun, rapat yang semula terbuka tersebut akhirnya diputuskan tertutup untuk publik.

Hal ini lantaran suara Komisi VII terpecah, dimana di satu pihak menginginkan rapat tersebut dibatalkan karena sudah tidak ada urgensinya, sementara suara lain meminta rapat tersebut tetap dilaksanakan, karena publik berhak tahu alasan pemerintah menaikkan kemudian membatalkan kenaikan harga premium.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Ridwan Hisjam selaku pimpinan rapat pun dibuat pusing lantaran dua kubu ini tidak bisa didamaikan. Mereka tetap pada pendapat masing-masing, hingga pada akhirnya satu jam berlalu tanpa ada keputusan.

"Soal premium kenapa flip-flop. Ini agenda yang sudah dijadwalkan. Tetapi karena waktu itu Pak Menteri ke Palu," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (23/10/2018).

Bahkan, setelah pimpinan rapat memutuskan rapat diskors agar pimpinan dapat melobi dua kubu tersebut, mereka tak kunjung berdamai. Akhirnya, Ridwan pun memilih jalan tengah dan memutuskan rapat tersebut akan dilangsungkan secara tertutup. "Karena tidak ada kesepakatan, jadi kami putuskan agar rapat berlangsung tertutup," tegas dia.

Tak habis disitu, keputusan Ridwan untuk melangsungkan rapat tertutup memantik protes dari Fraksi Gerindra. Anggota Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Kardaya Warnika mengaku heran rapat yang sebelumnya diketok terbuka kemudian diputuskan menjadi tertutup.

"Awalnya sudah ketok buka kenapa tutup lagi. Kenapa tidak ada kepastian. Buat apa sih tertutup toh ke publik juga," cecarnya.

Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian yang merupakan rekan Kardaya di Fraksi Gerindra pun mendukung ucapan rekannya tersebut. Ramson mengaku malu lantaran rapat mengenai premium harus ditutupi dari publik.

"Lobi antarfraksi katanya tidak ada kesepakatan. Keputusan formal adalah di sini. Sudah diputuskan terbuka. Malu gue. Ada apa yang dirahasiakan pemerintah," ucap Ramson.

Namun, pimpinan rapat tak menggubris protes yang dilayangkan fraksi Gerindra. Rapat tetap diputuskan tertutup untuk publik.

Akhirnya, Fraksi Gerindra pun memutuskan untuk walk out dari rapat karena menganggap keputusan tersebut tidak benar. "Kami putuskan untuk walk out. Hak rakyat untuk mendapatkan info. Fraksi Gerindra tidak ikut dalam fungsi pengawasan. Kami walk out," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0965 seconds (0.1#10.140)