Konsisten Perluas Ekspor Pasar Baru, Bio Farma Raih Award Primaniyarta
A
A
A
JAKARTA - PT Bio Farma kembali meraih Penghargaan Primaniyarta kategori Pelopor Pasar Baru dari Kementerian Perdagangan, yang diterima oleh Sri Harsi Teteki, Direktur Pemasaran Bio Farma dan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Indonesia Convention Exhibition, BSD Tangerang Banten, Rabu (24/10).
“Kami satu-satunya BUMN yang mendapat apresiasi dari Pemerintah, tentunya turut serta berkontribusi bagi negara. Kami terus upayakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kesinambungan Ekspor, saat ini kapasitas kami bulk (intermediate product) sekitar 2.3 miliar dosis, produk akhir vaksin sekitar 700 juta dosis,” kata Teki lewat keterangan resmi, Jakarta (24/10/2018).
Sambung dia menambahkan mengenai pelopor pasar baru, Ia menekankan bakal melakukan ekspor ke negara tujuan yang mengandung risiko, baik, risiko politik, risiko ekonomi pada saat pembayaran, transportasi yang sulit juga adanya negara-negara baru yang akan dimasuki.
“Kami juga mengapresiasi dukungan Pemerintah akan memberikan kemudahan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam skema pembiayaan ekspor Indonesia," sambungnya.
Keberhasilan perluasan pasar di negara-negara Afrika, tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan oleh Bio Farma dengan organisasi kerja sama negara-negara Islam (OKI), di mana Bio Farma ditunjuk sebagai "centre of excellence" serta vice chairman vaccine manufacturer group OIC.
Raihan penghargaan tersebut dilatarbelakangi oleh keberhasilan Bio Farma dalam memperluas pasar vaksin, dengan menambah jumlah "market" di negara-negara benua Asia dan Afrika. Sehingga sampai dengan 2018, produk Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara. Tahun ini untuk kali ke -7 Bio Farma raih penghargaan Primaniyarta.
"Tantangan kami saat ini ekspansi fasilitas untuk produk baru, target kami ke depan terus menjajaki peluang Ekspor untuk produk final bulk (HiB, Campak) dan produk jadi (Pentabio - Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan Haemophilus Influenza type B) serta memenuhi berbagai regulasi internasional (WHO, FDA dan Registrasi di negara tujuan) dan tentunya mempertahankan Pra Kualifikasi WHO untuk produk existing dan produk baru," ungkapnya.
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi percontohan bagi eksportir lain.
Penyelenggaraan Penghargaan Primaniyarta merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan cq Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, penghargaan diberikan bersamaan dengan acara Trade Expo Indonesia ke-33 dengan tema "Creating Products For Global Oppotunities".
“Kami satu-satunya BUMN yang mendapat apresiasi dari Pemerintah, tentunya turut serta berkontribusi bagi negara. Kami terus upayakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kesinambungan Ekspor, saat ini kapasitas kami bulk (intermediate product) sekitar 2.3 miliar dosis, produk akhir vaksin sekitar 700 juta dosis,” kata Teki lewat keterangan resmi, Jakarta (24/10/2018).
Sambung dia menambahkan mengenai pelopor pasar baru, Ia menekankan bakal melakukan ekspor ke negara tujuan yang mengandung risiko, baik, risiko politik, risiko ekonomi pada saat pembayaran, transportasi yang sulit juga adanya negara-negara baru yang akan dimasuki.
“Kami juga mengapresiasi dukungan Pemerintah akan memberikan kemudahan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam skema pembiayaan ekspor Indonesia," sambungnya.
Keberhasilan perluasan pasar di negara-negara Afrika, tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan oleh Bio Farma dengan organisasi kerja sama negara-negara Islam (OKI), di mana Bio Farma ditunjuk sebagai "centre of excellence" serta vice chairman vaccine manufacturer group OIC.
Raihan penghargaan tersebut dilatarbelakangi oleh keberhasilan Bio Farma dalam memperluas pasar vaksin, dengan menambah jumlah "market" di negara-negara benua Asia dan Afrika. Sehingga sampai dengan 2018, produk Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara. Tahun ini untuk kali ke -7 Bio Farma raih penghargaan Primaniyarta.
"Tantangan kami saat ini ekspansi fasilitas untuk produk baru, target kami ke depan terus menjajaki peluang Ekspor untuk produk final bulk (HiB, Campak) dan produk jadi (Pentabio - Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan Haemophilus Influenza type B) serta memenuhi berbagai regulasi internasional (WHO, FDA dan Registrasi di negara tujuan) dan tentunya mempertahankan Pra Kualifikasi WHO untuk produk existing dan produk baru," ungkapnya.
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi percontohan bagi eksportir lain.
Penyelenggaraan Penghargaan Primaniyarta merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan cq Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, penghargaan diberikan bersamaan dengan acara Trade Expo Indonesia ke-33 dengan tema "Creating Products For Global Oppotunities".
(akr)