Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Awal Pekan Diprediksi Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan rupiah yang terjadi masih dalam pergerakan tren sidewaysnya dimana belum berubah dari sebelumnya. Diperkirakan pergerakan tipis dari rupiah masih dimungkinkan dimana pelaku pasar cenderung menahan diri menyikapi berbagai sentimen yang ada.
Diharapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas seiring dengan pergerakan USD yang sedang terlihat melemah dibandingkan sejumlah mata uang lainnya. Di sisi lain, diharapkan sentimen positif dari dalam negeri masih dapat lebih positif untuk membuat rupiah mampu berbalik menguat.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.222-Rp15.210/USD," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Sementara, Reza menjelaskan, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan dimana sebelumnya sempat mampu bertahan dari terapresiasinya USD. Meskipun kali ini diikuti dengan pelemahan USD setelah rilis data GDPnya belum cukup direspon positif.
Namun adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri belum mampu mempertahankan laju rupiah di zona hijau di akhir pekan kemarin. "Ini karena juga diimbangi dengan sentimen negatif lainnya," pungkasnya.
Diharapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas seiring dengan pergerakan USD yang sedang terlihat melemah dibandingkan sejumlah mata uang lainnya. Di sisi lain, diharapkan sentimen positif dari dalam negeri masih dapat lebih positif untuk membuat rupiah mampu berbalik menguat.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.222-Rp15.210/USD," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Sementara, Reza menjelaskan, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan dimana sebelumnya sempat mampu bertahan dari terapresiasinya USD. Meskipun kali ini diikuti dengan pelemahan USD setelah rilis data GDPnya belum cukup direspon positif.
Namun adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri belum mampu mempertahankan laju rupiah di zona hijau di akhir pekan kemarin. "Ini karena juga diimbangi dengan sentimen negatif lainnya," pungkasnya.
(akr)