Kurangi Penggunaan Dolar AS, Kebijakan B20 Untungkan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan, penerapan kebijakan B20 akan menguntungkan Indonesia karena mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, keuntungan negara bisa didapat dengan luasan wilayah yang bisa menghasilkan produksi minyak mentah sudah lama turun.
"Pemerintah tetapkan 1 September pakai B20, cocok dengan program ketahanan energi dengan berharap produksi dari dalam negeri," katanya, Rabu (31/10/2018).
Menurutnya, kebutuhan solar 31 juta kiloliter (kl) setahun dan kalau bisa dipenuhi 20% dari B20 maka Indonesia bisa menghemat impor 5,4 juta kl.
"September-Desember angkanya 2,2 juta kl yang bisa dihemat dengan mengggunakan unsur nabati (fatty acid methyl ester/FAME)," tutur Adiatma.
Adapun kebutuhan dari FAME yang 931 ribu kl, realisasinya baru 610 ribu kl per September dan diharapkan Oktober ini meningkat 86% karena produsen FAME terus meningkatkan produksi.
Adapun, dari 112 terminal bahan bakar minyak (BBM) Pertamina, sebanyak 93 sudah tersedia B20, sisanya 19 lagi tersebar di Indonesia bagian timur.
"Kecil-kecil kebanyakan di Papua, jadi pertanyaannya apa di Jakarta sudah ada B20? Sudah, dia campur didalam pipe mixing, tidak kelihatan karena tidak diaduk seperti aduk adonan," pungkas Adiatma.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, keuntungan negara bisa didapat dengan luasan wilayah yang bisa menghasilkan produksi minyak mentah sudah lama turun.
"Pemerintah tetapkan 1 September pakai B20, cocok dengan program ketahanan energi dengan berharap produksi dari dalam negeri," katanya, Rabu (31/10/2018).
Menurutnya, kebutuhan solar 31 juta kiloliter (kl) setahun dan kalau bisa dipenuhi 20% dari B20 maka Indonesia bisa menghemat impor 5,4 juta kl.
"September-Desember angkanya 2,2 juta kl yang bisa dihemat dengan mengggunakan unsur nabati (fatty acid methyl ester/FAME)," tutur Adiatma.
Adapun kebutuhan dari FAME yang 931 ribu kl, realisasinya baru 610 ribu kl per September dan diharapkan Oktober ini meningkat 86% karena produsen FAME terus meningkatkan produksi.
Adapun, dari 112 terminal bahan bakar minyak (BBM) Pertamina, sebanyak 93 sudah tersedia B20, sisanya 19 lagi tersebar di Indonesia bagian timur.
"Kecil-kecil kebanyakan di Papua, jadi pertanyaannya apa di Jakarta sudah ada B20? Sudah, dia campur didalam pipe mixing, tidak kelihatan karena tidak diaduk seperti aduk adonan," pungkas Adiatma.
(ven)