Ekonomi Jabar Terus Melambat Sejak Awal Tahun
A
A
A
BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terus melambat sejak kuartal pertama hingga kuartal III/2018. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Jabar pada kuartal III/2018 sebesar 5,58%, lebih rendah dari kuartal II sebesar 5,65% dan kuartal I sebesar 5,96%.
"Walaupun begitu, ekonomi Jabar kuartal III/2018 yang tumbuh 5,58% (yoy) Ini lebih tinggi dari nasional yang sebesar 5,17%," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dody Herlando di Kantor BPS Jabar, Bandung, Senin (5/11/2018).
Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan ekonomi Jabar tumbuh melambat. Di antaranya adalah lahan pertanian di 19 kabupaten/kota di Jabar yang terlacak mengalami kekeringan yang berpengaruh ke sektor perkebunan dan pertanian. Selain itu, minusnya pertumbuhan sektor pertambangan.
Namun, beberapa faktor lainnya mempertahankan ekonomi Jabar sehingga tetap tumbuh. Menurut dia, sumber pertumbuhan Jabar adalah industri pengolahan nonmigas dan konsumsi rumah tangga.
Doddy pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jabar akan lebih baik lagi di kuartal terakhir. Hal itu dilihat dari indeks tendensi konsumen pada kuartal IV yang menurut dia diperkirakan lebih optimistis.
"Artinya, daya beli masyarakat diperkirakan akan membaik. Sehingga industri dan usaha kecil dan menengah, harus optimistis untuk memproduksi produknya," imbuh dia.
"Walaupun begitu, ekonomi Jabar kuartal III/2018 yang tumbuh 5,58% (yoy) Ini lebih tinggi dari nasional yang sebesar 5,17%," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dody Herlando di Kantor BPS Jabar, Bandung, Senin (5/11/2018).
Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan ekonomi Jabar tumbuh melambat. Di antaranya adalah lahan pertanian di 19 kabupaten/kota di Jabar yang terlacak mengalami kekeringan yang berpengaruh ke sektor perkebunan dan pertanian. Selain itu, minusnya pertumbuhan sektor pertambangan.
Namun, beberapa faktor lainnya mempertahankan ekonomi Jabar sehingga tetap tumbuh. Menurut dia, sumber pertumbuhan Jabar adalah industri pengolahan nonmigas dan konsumsi rumah tangga.
Doddy pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jabar akan lebih baik lagi di kuartal terakhir. Hal itu dilihat dari indeks tendensi konsumen pada kuartal IV yang menurut dia diperkirakan lebih optimistis.
"Artinya, daya beli masyarakat diperkirakan akan membaik. Sehingga industri dan usaha kecil dan menengah, harus optimistis untuk memproduksi produknya," imbuh dia.
(fjo)