Pendapatan Perkapita Negara Maju Idealnya USD30 Ribu, Indonesia Baru Segini

Jum'at, 17 Mei 2024 - 10:46 WIB
loading...
Pendapatan Perkapita...
Peningkatan pendapatan sejalan dengan visi Indonesia pada 2045, lantas berapakah angka ideal pendapatan perkapita untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai negara maju?. Foto/Dok
A A A
BOGOR - Peningkatan pendapatan sejalan dengan visi Indonesia emas2045 , lantas berapakah angka ideal pendapatan per kapita untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai negara maju ?. Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM Riza Damanik menyebutkan, guna memastikan Indonesia menjadi negara, salah satunya pendapatan mencapi USD30.000.

Hal itu menjadi PR untuk meningkatkan pendapatan perkapita selama 20 tahun ke depan.

"Bagaimana kita bisa memastikan Indonesia menjadi negara maju salah satunya adalah pendapatan perkapitanya itu bisa tumbuh secara signifikan, hari ini pendapatan perkapita kita rata-rata sekitar USD4.900 sekitar Rp75 juta per tahun," ujarnya pada wartawan, Kamis (16/5/2024).



Menurutnya, pendapatan perkapita saat ini masih rendah, lantaran untuk bisa menjadi negara maju, targetnya harus USD30.000 kapita per tahun pada tahun 2045 mendatang. Maka itu, dibutuhkan kenaikan 5-6 kali lipat dari pendapatan kapita saat ini.

"Kita bisa mengatakan layak masuk negara maju, target kita itu adalah kita harus lompat ke 30.000 US Dollar kapita per tahun pada tahun 2045 yang akan datang. Artinya, dalam periode 20 tahun ke depan setidaknya diperlukan kenaikan 5-6 kali lipat daripada apa yang kita peroleh hari ini untuk bisa menjadi negara maju," tuturnya.

Dia menerangkan, tak mudah meningkatkan pendapatan perkapita tersebut lantaran struktur pelaku usaha di Indonesia sebagian besar usaha mikro. Salah satu pekerjaan besar untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan menciptakan lapangan pekerjaan kelas menengah.

"Bank Dunia menyebutkan Indonesia tahun 2045 ingin jadi negara maju kita harus menciptakan lapangan pekerjaan kelas menengah atau middle income job, salah satunya cirinya pendapat tinggi, penyerapan lapangan kerjanya yang luas terjadi inklusivitas," jelasnya.

"Kita harus memperkuat apa yang disebut dengan medium industri atau industri menengah, diharapkan dia bisa menjadi konsolidator dan bisa mengagregasi pelaku usaha pelaku usaha yang sebagian besar pelaku usaha mikro dan kecil, supaya bisa pelaku usaha sebagian besar dan sebagian kecil itu supaya bisa mengerjakan produk yang menjual produk nilai tambah, tidak lagi menjual produk yang belom diolah," katanya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Wanita Terkaya di...
5 Wanita Terkaya di Dunia Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.639 Triliun
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
25 Korporasi Raksasa...
25 Korporasi Raksasa Antre IPO hingga Pertengahan Maret, Berikut Rinciannya
Jasa Marga Beri Diskon...
Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20% Selama 8 Hari, Catat Tanggalnya
Daftar 7 Perusahaan...
Daftar 7 Perusahaan Nakal yang Sunat Takaran MinyaKita Berikut Asal Daerahnya
Rapor Merah Bursa Saham...
Rapor Merah Bursa Saham Sepekan: IHSG Ambles 1,81%, Kapitalisasi Pasar Turun Rp215 T
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
Mudik Gratis PLN Bersama...
Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Rekomendasi
Jalani Sidang Etik Hari...
Jalani Sidang Etik Hari Ini, Eks Kapolres Ngada Bakal Dipecat
Pengaruh Candu Merasuki...
Pengaruh Candu Merasuki Pasukan Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa
Pria Ini Ditemukan Hidup...
Pria Ini Ditemukan Hidup setelah 94 Hari Hilang di Laut: Saya Makan Kecoak dan Kura-kura
Berita Terkini
5 Wanita Terkaya di...
5 Wanita Terkaya di Dunia Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.639 Triliun
37 menit yang lalu
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
1 jam yang lalu
Prediksi Harga Emas...
Prediksi Harga Emas Bakal Dekati Rp2 Juta per Gram
9 jam yang lalu
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
9 jam yang lalu
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
10 jam yang lalu
Kereta Lebaran Jarak...
Kereta Lebaran Jarak Jauh Masih Tersedia 1,4 Juta Kursi
12 jam yang lalu
Infografis
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved