Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Melambat

Senin, 05 November 2018 - 23:23 WIB
Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Melambat
Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Melambat
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan pada Januari 2019, tekanan kenaikan harga diperkirakan sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut didukung persepsi positif konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa yang mencukupi dan stabilnya harga BBM subsidi.

"Ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan yang akan datang (IEH 3 bulan) sebesar 176,4, Iebih rendah dibandingkan 177,1 pada bulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Secara spasial, penurunan Indeks Ekspektasi harga 3 bulan mendatang terjadi di 7 kota, dengan penurunan indeks terdalam terjadi di Manado dan Samarinda.

Tekanan kenaikan harga juga diperkirakan melambat pada April 2019 mendatang, terutama didorong oleh distribusi barang yang lancar dan meningkatnya ketersediaan barang, terutama kebutuhan pokok. Hal ini tercermin dari IEH 6 bulan mendatang yang turun dari 173,0 pada bulan sebelumnya menjadi 170,4.

Secara spasial, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan yang akan datang diperkirakan menurun dl 8 kota, terdalam terjadi di Samarinda. Sementara itu, konsumen memperkirakan perlambatan tekanan kenaikan harga pada Oktober 2019, tercermin dari IEH sebesar 169,1, lebih rendah dari 175,4 pada bulan sebelumnya.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2018 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen tetap terjaga. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2018 yang tetap berada dalam zona optimis (di atas 100) yakni 119,2, meski tidak setinggi IKK bulan sebelumnya sebesar 122,4.

Menurut Agusman, tetap terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh terjaganya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tetap tinggi, ditopang ekspektasi penghasilan pada 6 bulan mendatang.

Meski demikian, lebih rendahnya IKK terutama dipengaruhi oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang cenderung menurun. "Penurunan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) terdalam terjadi pada persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5530 seconds (0.1#10.140)