Laba Bersih LPCK Meroket 593%
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,90 triliun pada kuartal III-2018 atau meroket 593% dari periode yang sama tahun 2017.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto, mengatakan kinerja pada kuartal III-2018 memang kurang memenuhi harapan perseroan karena pasar properti di Indonesia melemah. "Namun melalui proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan dimasa depan," kata Simon dalam keterangan pers, Senin (5/11/2018).
Subiyanto mengungkapkan perusahaan juga telah menyerahkan dua menara perumahan Meikarta CBD yaitu, Irvine dan Westwood, secara fisik kepada pelanggan untuk total 863 unit apartemen dengan nilai Rp709 miliar. Masing-masing tower itu punya ketinggian 42 lantai dan merupakan bagian dari 84 tower pertama di kawasan Meikarta.
Tahap kedua berikutnya 28 gedung apartemen dengan ketinggian 32 sampai 42 lantai. "Ini menunjukkan komitmen kami untuk menyerahkan unit apartemen kepada pelanggan secara tepat waktu," ujar dia.
Adapun total pendapatan sebesar Rp1,84 triliun meningkat 50% dari periode yang sama tahun 2017, laba kotor Rp1,05 triliun, naik 102%. Sedangkan laba bersih pada kuartal III berasal dari penjualan saham anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama atau MSU, pengembang Meikarta, sebesar Rp2,35 triliun.
Disisi lain, Lippo Group telah melibatkan sejumlah investor internasional untuk menggarap proyek Meikarta. Kerjasama ini membuat proyek ini dapat berlanjut dengan baik, karena telah dukung oleh investor global, namun di sisi lain beban perusahaan berkurang seperti disebutkan dalan laporan keuangan bila biaya iklan dan proyek Meikarta tak lagi dicatat sebagai konsolidasi perseroan sejak Juni 2018.
Selama kuartal III, Lippo Cikarang mencatat pendapatan dari Rumah Hunian dan Apartemen mencapai Rp717 miliar turun 24% dari periode yang sama tahun 2017. "Nilai ini, menyumbang sebanyak 39% dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari Industri dan Komersial tercatat sebesar Rp875 miliar, yang berkontribusi 48% terhadap total pendapatan," pungkasnya.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto, mengatakan kinerja pada kuartal III-2018 memang kurang memenuhi harapan perseroan karena pasar properti di Indonesia melemah. "Namun melalui proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan dimasa depan," kata Simon dalam keterangan pers, Senin (5/11/2018).
Subiyanto mengungkapkan perusahaan juga telah menyerahkan dua menara perumahan Meikarta CBD yaitu, Irvine dan Westwood, secara fisik kepada pelanggan untuk total 863 unit apartemen dengan nilai Rp709 miliar. Masing-masing tower itu punya ketinggian 42 lantai dan merupakan bagian dari 84 tower pertama di kawasan Meikarta.
Tahap kedua berikutnya 28 gedung apartemen dengan ketinggian 32 sampai 42 lantai. "Ini menunjukkan komitmen kami untuk menyerahkan unit apartemen kepada pelanggan secara tepat waktu," ujar dia.
Adapun total pendapatan sebesar Rp1,84 triliun meningkat 50% dari periode yang sama tahun 2017, laba kotor Rp1,05 triliun, naik 102%. Sedangkan laba bersih pada kuartal III berasal dari penjualan saham anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama atau MSU, pengembang Meikarta, sebesar Rp2,35 triliun.
Disisi lain, Lippo Group telah melibatkan sejumlah investor internasional untuk menggarap proyek Meikarta. Kerjasama ini membuat proyek ini dapat berlanjut dengan baik, karena telah dukung oleh investor global, namun di sisi lain beban perusahaan berkurang seperti disebutkan dalan laporan keuangan bila biaya iklan dan proyek Meikarta tak lagi dicatat sebagai konsolidasi perseroan sejak Juni 2018.
Selama kuartal III, Lippo Cikarang mencatat pendapatan dari Rumah Hunian dan Apartemen mencapai Rp717 miliar turun 24% dari periode yang sama tahun 2017. "Nilai ini, menyumbang sebanyak 39% dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari Industri dan Komersial tercatat sebesar Rp875 miliar, yang berkontribusi 48% terhadap total pendapatan," pungkasnya.
(ven)