Ini Orang Indonesia Pertama Peraih Master of Productivity Specialist
A
A
A
JAKARTA - Founder dan President Human Plus Institute, Armala sukses mencatatkan diri sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan sertifikat internasional Master of Productivity Specialist (MPS) dari Association of Productivity Specialist (APS). Berdiri sejak 1976 dan bermarkas di New York, Amerika Serikat, APS merupakan organisasi global yang mengevaluasi kinerja, serta menerbitkan sertifikat bagi para konsultan manajemen di seluruh dunia.
“Ada satu kebanggaan tersendiri bagi saya tentunya, karena raihan ini tidaklah mudah di mana ada beberapa penilaian yang harus dijalankan. Tapi Alhamdulilah semuanya dapat saya lewati,” ungkap Armala dalam keterangan persnya, Jumat (9/11).
Lebih lanjut dikatakan, capaian prestasi MPS yang diraihnya (Armala-red) dipersembahkan khusus bagi keluarga, sahabat, serta klien dan terutama untuk bangsa Indonesia. Sebab sebelumnya orang Indonesia tidak diperhitungkan dalam dunia manajemen konsultan.
"Dalam dunia manajemen konsultan ada tiga kasta. Pertama, Amerika dan Eropa; kasta kedua Asia Timur dan Indonesia; serta negara Asia Tenggara lainnya ada di kasta terakhir," sebut Armala.
“Dengan raihan sertifikat MPS berarti saya berhasil membuktikan bahwa bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju di dunia. Sekali lagi ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi saya selama 16 tahun menjalani karier sebagai konsultan manajemen,” cetus Armala.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Board of Director APS, Bob Jacobson turut menambahkan, pemberian gelar MPS ini tentunya merupakan pencapaian luar biasa. Karena untuk meraih sertifikasi MPS ini, seseorang pakar spesialis produktivitas harus memiliki pengalaman minimal 14 tahun serta menyelesaikan minimal 10 projek improvement dengan berbagai kualifikasi yang cukup rumit.
“Indonesia wajib berbangga memiliki Armala yang kami nilai memenuhi berbagai standar tersebut. Selain menjadi orang Indonesia pertama yang meraih MPS, Armala juga merupakan 1 dari 9 orang di seluruh dunia yang menerima sertifikasi MPS sepanjang tahun 2018,” ucap Bob.
“Ada satu kebanggaan tersendiri bagi saya tentunya, karena raihan ini tidaklah mudah di mana ada beberapa penilaian yang harus dijalankan. Tapi Alhamdulilah semuanya dapat saya lewati,” ungkap Armala dalam keterangan persnya, Jumat (9/11).
Lebih lanjut dikatakan, capaian prestasi MPS yang diraihnya (Armala-red) dipersembahkan khusus bagi keluarga, sahabat, serta klien dan terutama untuk bangsa Indonesia. Sebab sebelumnya orang Indonesia tidak diperhitungkan dalam dunia manajemen konsultan.
"Dalam dunia manajemen konsultan ada tiga kasta. Pertama, Amerika dan Eropa; kasta kedua Asia Timur dan Indonesia; serta negara Asia Tenggara lainnya ada di kasta terakhir," sebut Armala.
“Dengan raihan sertifikat MPS berarti saya berhasil membuktikan bahwa bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju di dunia. Sekali lagi ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi saya selama 16 tahun menjalani karier sebagai konsultan manajemen,” cetus Armala.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Board of Director APS, Bob Jacobson turut menambahkan, pemberian gelar MPS ini tentunya merupakan pencapaian luar biasa. Karena untuk meraih sertifikasi MPS ini, seseorang pakar spesialis produktivitas harus memiliki pengalaman minimal 14 tahun serta menyelesaikan minimal 10 projek improvement dengan berbagai kualifikasi yang cukup rumit.
“Indonesia wajib berbangga memiliki Armala yang kami nilai memenuhi berbagai standar tersebut. Selain menjadi orang Indonesia pertama yang meraih MPS, Armala juga merupakan 1 dari 9 orang di seluruh dunia yang menerima sertifikasi MPS sepanjang tahun 2018,” ucap Bob.
(akr)