Rupiah Kembali Melemah Karena Faktor Eksternal
A
A
A
DEPOK - Setelah menguat hampir sepekan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berbalik melemah. Rupiah di indeks Bloomberg pada Senin (12/11/2018) terpantau melemah 57 poin atau 0,39% ke level Rp14.735 per USD.
Melihat hal ini, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Bambang Priambodo, mengatakan tekanan pada rupiah karena dipengaruhi faktor eksternal. Salah satunya rencana Amerika Serikat yang akan menaikkan suku bunganya.
"Mayoritas negara berkembang mengalami penderitaan dari depresiasi yang terjadi sejak awal 2018 yang terlihat dari exchange rate sejumlah negara, termasuk rupiah. Dan ini yang bakal kita antisipasi agar rupiah terus menguat di akhir tahun nanti," ujar Bambang di Universitas Indonesia, Depok, Senin (12/11/2018).
Lanjutnya, pemerintah bakal mengambil langkah strategis jika rupiah melemah. Langkah ini akan dilakukan secara bertahap demi menguatkan rupiah yang cenderung masih fluktuatif.
"Pertumbuhan ekonomi kita tumbuh cukup baik dan ini cukup untuk menghadapi tekanan eksternal, baik normalisasi kebijakan AS maupun perang dagang. Dan kita mengelola situasi moneter dengan baik, ini terus kita pertahankan dengan baik," ujarnya.
Bambang menambahkan, pemerintah akan melakukan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi secara bertahap dan memaksimalkan potensi besar ekonomi yang ada.
Melihat hal ini, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Bambang Priambodo, mengatakan tekanan pada rupiah karena dipengaruhi faktor eksternal. Salah satunya rencana Amerika Serikat yang akan menaikkan suku bunganya.
"Mayoritas negara berkembang mengalami penderitaan dari depresiasi yang terjadi sejak awal 2018 yang terlihat dari exchange rate sejumlah negara, termasuk rupiah. Dan ini yang bakal kita antisipasi agar rupiah terus menguat di akhir tahun nanti," ujar Bambang di Universitas Indonesia, Depok, Senin (12/11/2018).
Lanjutnya, pemerintah bakal mengambil langkah strategis jika rupiah melemah. Langkah ini akan dilakukan secara bertahap demi menguatkan rupiah yang cenderung masih fluktuatif.
"Pertumbuhan ekonomi kita tumbuh cukup baik dan ini cukup untuk menghadapi tekanan eksternal, baik normalisasi kebijakan AS maupun perang dagang. Dan kita mengelola situasi moneter dengan baik, ini terus kita pertahankan dengan baik," ujarnya.
Bambang menambahkan, pemerintah akan melakukan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi secara bertahap dan memaksimalkan potensi besar ekonomi yang ada.
(ven)