IHSG Berakhir Merangkak ke Level 5.990 Saat Bursa Asia Variatif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi perdagangan, Kamis (22/11/2018) masih kokoh usai merangkak naik untuk menjaga tetap berada dalam jalur positif saat bursa Asia mixed atau variatif. Hingga sesi sore, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 42,76 poin atau 0,72% ke level 5.990,81.
IHSG pada sesi I perdagangan siang tadi menjaga tren penguatan usai mendapatkan tambahan 39,01 poin atau 0,66% ke level 5.987,06 setelah tadi pagi dibuka meningkat ke posisi 5.959,27 usai melonjak 11,22 yang setara 0,19%. Kemarin, bursa saham Tanah Air berakhir melemah 57,25 poin atau 0,95% di level 5.948,05.
Sektor saham hingga perdagangan sore masih nyaman dalam zona hijau. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,39% diikuti sektor properti dengan tambahan 1,35%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah pertambangan yang turun 1,39%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,52 triliun dengan 17,67 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp136,16 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,59 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,45 triliun. Tercatat sebesar 178 saham menguat, 243 melemah dan 135 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp825 menjadi Rp80.200, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkat Rp150 menjadi Rp8.400 serta PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bertambah Rp100 ke posisi Rp19.800.
Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) turun Rp105 menjadi Rp1.995, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) menyusut Rp50 menjadi Rp1.350, dan Barito Pacific Tbk. (BRPT) jatuh Rp30 menjadi Rp2.020.
Sikap hati-hati investor di tengah ketidakpastian global membuat bursa saham Asia bervariasi hingga sesi perdagangan sore, Kamis ketika sebagian besar indeks daratan China berada dalam teritori negatif. Terpantau komposit Shanghai turun 0,23% hingga ditutup pada level 2.645,43 ketika komposit Shenzhen mengakhiri sesi perdagangan dengan cenderung mendatar di sekitar 1.385,84.
Sementara itu indeks Hang Seng di Hong Kong lebih tinggi sebesar 0.18% atau setara 47,94 poin di posisi 26.019,41 saat sesi sore perdagangan menjelang akhir pekan. Seperti diketahui pasar saham China telah diawasi ketat oleh investor sebagai akibat dari perang perdagangan yang terus berlangsung antara Beijing dan Washington, dengan mengantisipasi pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Donald Trump pada pertemuan G-20 mendatang di Buenos Aires dari 30 November hingga 1 Desember.
Di tempat lain di Asia, tampak gambaran lebih positif secara keseluruhan untuk indeks saham. Indeks Nikkei Jepang mencetak kenaikan 0,65% hingga berakhir pada level 21.646,55 sedangkan indeks Topix naik lebih tinggi 0,81% untuk menutup sesi perdagangan hari ini di posisi 1.628,96. Saham bank terbesar Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,43% setelah dilaporkan jaksa AS sedang menyelidiki sistem pemberi pinjaman untuk melacak tindak pencucian uang.
Selanjutnya patokan saham Australia yakni ASX 200 meningkat mencapai 0,86% untuk ditutup pada posisi 5.691,30, dengan sebagian besar sektor mendapatkan keuntungan. Subindex keuangan menguat 0,77% ketika bank-bank Australia yang disebut Big Four berada dalam zona hijau. Di sisi lain indeks Kospi, Korea Selatan tergelincir 0,32% menjadi 2.069,95.
IHSG pada sesi I perdagangan siang tadi menjaga tren penguatan usai mendapatkan tambahan 39,01 poin atau 0,66% ke level 5.987,06 setelah tadi pagi dibuka meningkat ke posisi 5.959,27 usai melonjak 11,22 yang setara 0,19%. Kemarin, bursa saham Tanah Air berakhir melemah 57,25 poin atau 0,95% di level 5.948,05.
Sektor saham hingga perdagangan sore masih nyaman dalam zona hijau. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,39% diikuti sektor properti dengan tambahan 1,35%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah pertambangan yang turun 1,39%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,52 triliun dengan 17,67 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp136,16 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,59 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,45 triliun. Tercatat sebesar 178 saham menguat, 243 melemah dan 135 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp825 menjadi Rp80.200, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkat Rp150 menjadi Rp8.400 serta PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bertambah Rp100 ke posisi Rp19.800.
Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) turun Rp105 menjadi Rp1.995, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) menyusut Rp50 menjadi Rp1.350, dan Barito Pacific Tbk. (BRPT) jatuh Rp30 menjadi Rp2.020.
Sikap hati-hati investor di tengah ketidakpastian global membuat bursa saham Asia bervariasi hingga sesi perdagangan sore, Kamis ketika sebagian besar indeks daratan China berada dalam teritori negatif. Terpantau komposit Shanghai turun 0,23% hingga ditutup pada level 2.645,43 ketika komposit Shenzhen mengakhiri sesi perdagangan dengan cenderung mendatar di sekitar 1.385,84.
Sementara itu indeks Hang Seng di Hong Kong lebih tinggi sebesar 0.18% atau setara 47,94 poin di posisi 26.019,41 saat sesi sore perdagangan menjelang akhir pekan. Seperti diketahui pasar saham China telah diawasi ketat oleh investor sebagai akibat dari perang perdagangan yang terus berlangsung antara Beijing dan Washington, dengan mengantisipasi pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Donald Trump pada pertemuan G-20 mendatang di Buenos Aires dari 30 November hingga 1 Desember.
Di tempat lain di Asia, tampak gambaran lebih positif secara keseluruhan untuk indeks saham. Indeks Nikkei Jepang mencetak kenaikan 0,65% hingga berakhir pada level 21.646,55 sedangkan indeks Topix naik lebih tinggi 0,81% untuk menutup sesi perdagangan hari ini di posisi 1.628,96. Saham bank terbesar Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,43% setelah dilaporkan jaksa AS sedang menyelidiki sistem pemberi pinjaman untuk melacak tindak pencucian uang.
Selanjutnya patokan saham Australia yakni ASX 200 meningkat mencapai 0,86% untuk ditutup pada posisi 5.691,30, dengan sebagian besar sektor mendapatkan keuntungan. Subindex keuangan menguat 0,77% ketika bank-bank Australia yang disebut Big Four berada dalam zona hijau. Di sisi lain indeks Kospi, Korea Selatan tergelincir 0,32% menjadi 2.069,95.
(akr)