Bappenas Soroti Banyak Insinyur Bekerja Tak Sesuai Bidang
A
A
A
JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyoroti banyak lulusan insinyur tapi bekerja tidak sesuai bidang. Sehingga membuat gerak dunia industri terhambat karena kekurangan sumber daya manusia (SDM).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan membangun industri bisa menambah nilai perekonomian Indonesia. Untuk itu dibutuhkan keilmuan yang memadai.
"Insinyur yang ada jumlahnya ratusan ribu ternyata yang benar-benar bekerja secara profesional sesuai dengan bidangnya hanya 5 ribu di seluruh Indonesia, menghambat kemajuan industri," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Bambang menjelaskan, sektor industri pengolahan dan jasa harus didorong. Salah satu yang dinilai bagus itu sektor kreatif untuk menghadapi ekonomi digital.
"Seni rupa bisa jadi cikal bakal industri kreatif dikombinasikan dengan teknologi informatika. Pada 2045 kita bisa jadi negara maju, tumbuh 5,1% saja secara konstan," katanya.
Menurut dia, Indonesia pada 2020 akan naik kelas menjadi negara dengan pendapatan menengah atas. Lalu, pada 2040 naik lagi jadi negara berpendapatan tinggi.
"Perkiraan tahun 2045 sudah pendapatan per kapita USD2.000 per tahun. Peringkat tergantung yang lain memang, antara 4 sampai 7 di dunia," pungkasnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan membangun industri bisa menambah nilai perekonomian Indonesia. Untuk itu dibutuhkan keilmuan yang memadai.
"Insinyur yang ada jumlahnya ratusan ribu ternyata yang benar-benar bekerja secara profesional sesuai dengan bidangnya hanya 5 ribu di seluruh Indonesia, menghambat kemajuan industri," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Bambang menjelaskan, sektor industri pengolahan dan jasa harus didorong. Salah satu yang dinilai bagus itu sektor kreatif untuk menghadapi ekonomi digital.
"Seni rupa bisa jadi cikal bakal industri kreatif dikombinasikan dengan teknologi informatika. Pada 2045 kita bisa jadi negara maju, tumbuh 5,1% saja secara konstan," katanya.
Menurut dia, Indonesia pada 2020 akan naik kelas menjadi negara dengan pendapatan menengah atas. Lalu, pada 2040 naik lagi jadi negara berpendapatan tinggi.
"Perkiraan tahun 2045 sudah pendapatan per kapita USD2.000 per tahun. Peringkat tergantung yang lain memang, antara 4 sampai 7 di dunia," pungkasnya.
(ven)