KA Joglosemarkerto Dukung Wisata

Sabtu, 01 Desember 2018 - 08:23 WIB
KA Joglosemarkerto Dukung...
KA Joglosemarkerto Dukung Wisata
A A A
SOLO - Kehadiran Kereta api (KA) relasi Yogyakarta-Solo-Semarang- Purwokerto (Joglo semarkerto) bukan sekadar sebagai sarana transportasi masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

KA yang memiliki rute melingkar itu juga diharapkan berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pariwisata, di kedua wilayah itu. Harapan ini bukan isapan jempol sebab KA Joglosemarkerto mempunyai titik henti atau stasiun di daerah yang memilik objek wisata, bukan hanya di Solo dan Yogyakarta.

Keberadaan KA Joglosemarkerto menjadi solusi mobilisasi yang dibutuhkan mas yarakat ke daerah-daerah dimaksud secara lebih mudah dan nyaman. Seperti di Jateng, banyak objek wisata potensial yang belum banyak diketahui publik.

Objek wisata dimaksud misalnya Pantai Jatimalang, Pantai Pasir Puncu, Curug Tawing, Goa Sikantong, Goa Seplawan, Pan tai Ke ta wang di Purworejo. Selanjutnya, Pantai Suwuk, Pantai Ayah, Pantai Karang Bolong, Curug Silancur, Benteng Vander Wijck, Goa Jatijajar, Pantai Lampon, Pe mandian Air Panas Krakal (Kebumen); Baturaden, Baturraden Adventure Forest, Pancuran Pitu Baturraden, Pendakian Gunung Slamet, Curug Gomblang, Curug Cipendok, Bukit Watu Meja (Purwokerto).

Sejumlah pemerintah daerah, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jawa Tengah, dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi) DPD Jateng menyampaikan respons positifnya atas langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan KA Joglosemarkerto yang mengelilingi Jateng-DIY.

Mereka optimistis kebijakan tersebut bisa menjadi pendongkrak wisata. “KA Joglosemarkerto memperbanyak konektivitas potensial antar daerah, targetnya ikut andil dalam mempercepat pertumbuhan,” ujar Executive Vice President (EVP) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 6 Yogyakarta Eko Purwanto saat jumpa pers di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Senior Manager Angkutan Penumpang PT KAI Daops 6 Yogyakarta Gotro Nur Riyadi menuturkan, KA Joglosemarkerto juga menyambungkan wilayah pantai utara dan pantai selatan. Dengan dukungan transportasi yang bagus dan alternatif semakin banyak, hara pannya ikut membang kit kan tempat wisata dan produk lokal di daerah yang menjadi titik henti KA.

“Sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta selama ini banyak destinasi wisata yang menarik. Bahkan di daerahdaerah, kini juga tengah gencar melakukan pengembangan pariwisata. KA Joglosemar kerto menambah konektivitas jaringan.

Saat libur Natal dan Tahun Baru juga memberi alternatif tambahan lebih banyak,” tandas Gotro. Wakil Bupati Gunungkidul Imawan Wahyudi menyambut baik dibukanya rute baru ini. Keberadaan KA yang mengelilingi Jateng-DIY merupakan angin positif bagi dunia pariwisata, termasuk Gunung kidul.

“Integrasi kereta api Semarang, Purwokerto, Yogya, dan Solo tersebut menjadikan masyarakat semakin mudah untuk bepergian dan melakukan kunjungan wisata. Dengan demikian, efek domino juga akan terasa terutama dunia trans portasi wisata,” ujar dia.

Kepala Dinas Pariwsata DIY Aris Riyanta juga menandaskan, dari sisi kepentingan pariwisata, KA Joglosemarkerto sangat bagus karena menambah moda transpor yang bisa mendekatkan terhadap destinasi wisata. “Kereta api itu kelebihannya waktu lebih terukur.

Sangat produktif pergerakan wisata,” tambahnya. Ketua DPD Astindo Jateng Dian Dalu mengungkapkan, permintaan wisata di akhir ta-hun hingga awal tahun sudah menunjukkan lonjakan yang luar biasa. Bahkan, lonjakan mencapai 100% karena Desember hingga Januari menjadi masa peak season .

Dia meyakini, dengan ada nya KA Joglosemarkerto, pihaknya bisa memberi lebih banyak pilihan dalam penjualan paket wisata,” kata Dian. Pengelola objek wisata air terjun Sri Gethuk, Gunung kidul, Tri Harjono berpendapat, dengan makin banyaknya pilihan moda transportasi akan memberikan dampak besar bagi sektor pariwisata, termasuk bagi DIY dan Gunungkidul.

Dia bahkan berharap ada upaya promosi wisata bisa dilakukan di stasiun-stasiun kereta api. “Ini peluang sebenarnya bagi kami pelaku wisata. Namun, juga perlu ada tambahan moda transportasi yang memudahkan wisatawan dari stasiun sampai objek wisata yang diinginkan,” ucapnya.

Pengamat pariwisata dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof M Baiquni menyebut secara geografi regional rute yang melingkar ini mampu menyatukan masyarakat di pantura dan masyarakat di pansel (pantai selatan). Menurutnya, ini menjadi bagian migrasi wilayah destinasi wisata di Jawa Tengah dan DIY.

“Dalam konteks itu, harus ada marketing yang bagus bahwa PT KAI punya program itu,” terangnya. Guru besar yang memiliki spesialisasi di bidang geografi regional ini berharap program PT KAI ini bisa ditangkap oleh jajaran Dinas Pariwisata yang dilewati jalur tersebut.

Baiquni mengusulkan agar mereka sekali-kali menggelar rapat ke liling di atas kereta api tersebut. Minimal merasakan menjadi penumpang di jalur itu. Dari situ nanti akan muncul ide-ide atau integrasi kebijakan yang menyatu di antara kabupaten kota yang dilawati jalur tersebut.

KA Joglosemarkerto rencananya diluncurkan mulai 1 Desember 2018 atau hari ini secara serentak di tiga Daops. Untuk Daops 6 di laksanakan di Stasiun Balapan Solo, Daops V di Purwokerto, dan Daops IV di Stasiun Tawang Semarang.

Bagi masyarakat yang melakukan perjalanan de ngan KA Joglosemarkerto pada periode keberangkatan 1-13 Desember 2018, KAI mem berikan diskon sebesar 10%. KA dengan rute melingkar (loop) mengelilingi Jawa Tengah dan Yogyakarta akan memutar di wilayah Daops 6, Daops V, dan Daops IV.

Selama ini, rute perjalanan itu dilayani KA Kamandaka yang semula relasi Semarang Tawang-Purwokerto, serta KA Joglokerto yang semula beroperasi dari Purwosari Solo menuju Purwokerto pulang-pergi. (Ary Wahyu Wibowo/Ainun Najib/Ahmad Antoni)

(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)