IHSG Melambung 20,03 Poin, Bursa Saham Asia Terombang-ambing
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/12) melanjutkan reli, dengan menguat 20,03 poin alias 0,32% ke level 6.138,35.
Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup meroket 62,20 poin alias 1,03% ke level 6.118,3. Sepanjang Senin kemarin, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.
Kenaikan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh peningkatan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham BBCA naik 0,97% jadi Rp26.050 per unit. Adapun harga saham TLKM naik 0,81% ke Rp3.730, BBRI naik 0,81% ke Rp3.720, dan BMRI naik 0,33% jadi Rp7.625 per saham.
Dari 496 saham, 211 menguat, 125 tetap dan 160 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp5,04 triliun dari 4,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,45 triliun dengan aksi beli asing Rp2,92 triliun melawan aksi jual asing Rp1,46 triliun.
Sementara itu, pasar saham Asia dibuka turun karena investor masih mencermati ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan AS-China. Masa gencatan konflik dagang 90 hari, membuat pasar mengawasi secara ketat, sehingga indeks Shanghai dan Shenzhen diperdagangkan nyaris datar. Hang Seng Hong Kong bahkan dibuka lebih rendah 0,25%.
Melansir dari CNBC, Selasa (4/12), Nikkei 225 Jepang turun 0,52% dan Topix tumpah 0,81%. Disebabkan oleh tergelincirnya saham produsen mobil Nissan sebesar 0,35%, menyusul kabar soal pergantian mantan Ketua Carlos Ghosn yang ditangkap. Kejaksaan Tokyo berencana menangkap Ghosn terkait pajak penghasilannya.
Sementara di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,68%. Di Australia, ASX 200 diperdagangkan turun 0,68%, karena saham keuangan tergelincir 0,71%. Saham-saham empat perbankan terbesar mengalami kerugian, seperti: Australia and Selandia Baru Banking Group tergelincir 0,82%, Westpac turun 0,84%, National Australia Bank turun 0,65% dan Commonwealth Bank of Australia turun 0,41%.
Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup meroket 62,20 poin alias 1,03% ke level 6.118,3. Sepanjang Senin kemarin, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.
Kenaikan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh peningkatan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham BBCA naik 0,97% jadi Rp26.050 per unit. Adapun harga saham TLKM naik 0,81% ke Rp3.730, BBRI naik 0,81% ke Rp3.720, dan BMRI naik 0,33% jadi Rp7.625 per saham.
Dari 496 saham, 211 menguat, 125 tetap dan 160 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp5,04 triliun dari 4,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,45 triliun dengan aksi beli asing Rp2,92 triliun melawan aksi jual asing Rp1,46 triliun.
Sementara itu, pasar saham Asia dibuka turun karena investor masih mencermati ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan AS-China. Masa gencatan konflik dagang 90 hari, membuat pasar mengawasi secara ketat, sehingga indeks Shanghai dan Shenzhen diperdagangkan nyaris datar. Hang Seng Hong Kong bahkan dibuka lebih rendah 0,25%.
Melansir dari CNBC, Selasa (4/12), Nikkei 225 Jepang turun 0,52% dan Topix tumpah 0,81%. Disebabkan oleh tergelincirnya saham produsen mobil Nissan sebesar 0,35%, menyusul kabar soal pergantian mantan Ketua Carlos Ghosn yang ditangkap. Kejaksaan Tokyo berencana menangkap Ghosn terkait pajak penghasilannya.
Sementara di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,68%. Di Australia, ASX 200 diperdagangkan turun 0,68%, karena saham keuangan tergelincir 0,71%. Saham-saham empat perbankan terbesar mengalami kerugian, seperti: Australia and Selandia Baru Banking Group tergelincir 0,82%, Westpac turun 0,84%, National Australia Bank turun 0,65% dan Commonwealth Bank of Australia turun 0,41%.
(ven)