IHSG Terbang Tinggi ke 6.152,86, Bursa Asia Bervariasi
IHSG Terbang Tinggi ke 6.152,86, Bursa Asia Bervariasi
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/12/2018) ditutup melanjutkan reli, dengan naik 34,54 poin atau 0,56% ke level 6.152,86.
Pagi tadi, IHSG menguat 20,03 poin alias 0,32% ke level 6.138,35. Sepanjang Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 6.118-47-6.152,86.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menguat, dengan industri dasar bertambah 1,66% dan infrastruktur naik 1,63%. Koreksi terjadi pada perkebunan dengan turun 1,01%, aneka industri turun 0,53% dan properti melemah 0,28%.
Dari 570 saham yang diperdagangkan, 234 tertekan, 137 tetap dan 199 menguat. Nilai transaksi saham Rp10,83 triliun dari 12,58 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,66 triliun, dimana aksi beli asing Rp5,65 triliun dan aksi jual asing Rp3,98 triliun.
Sementara itu, bursa saham Asia sebagian besar tergelincir akibat ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan Amerika Serikat dan China. Melansir dari CNBC, Nikkei 225 Jepang turun 2,39% menjadi 22.036,05 dan Topix merosot 2,36% menjadi 1.649,20. Kospi Korea Selatan tergelincir 0,82% menjadi ditutup pada 2.114,35.
ASX 200 Australia melemah 1,01% menjadi 5.713,10, karena hampir semua sektor saham melemah. Saham keuangan jatuh hingga 1,22% akibat kerugian empat perbankan besar: Australia and Selandia Baru Banking Group merosot 1,35%, Westpac turun 1,37%, National Australia Bank turun 0,93% dan Commonwealth Bank of Australia turun 1,05%.
Pasar saham China cenderung variatif, dimana indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,39% ke level 22.036,05. Sedangkan indeks Shanghai naik 0,42% menjadi 2.665,96 dan Shenzhen bertambah 0,43% ke level 1.387,49.
Pagi tadi, IHSG menguat 20,03 poin alias 0,32% ke level 6.138,35. Sepanjang Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 6.118-47-6.152,86.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menguat, dengan industri dasar bertambah 1,66% dan infrastruktur naik 1,63%. Koreksi terjadi pada perkebunan dengan turun 1,01%, aneka industri turun 0,53% dan properti melemah 0,28%.
Dari 570 saham yang diperdagangkan, 234 tertekan, 137 tetap dan 199 menguat. Nilai transaksi saham Rp10,83 triliun dari 12,58 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,66 triliun, dimana aksi beli asing Rp5,65 triliun dan aksi jual asing Rp3,98 triliun.
Sementara itu, bursa saham Asia sebagian besar tergelincir akibat ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan Amerika Serikat dan China. Melansir dari CNBC, Nikkei 225 Jepang turun 2,39% menjadi 22.036,05 dan Topix merosot 2,36% menjadi 1.649,20. Kospi Korea Selatan tergelincir 0,82% menjadi ditutup pada 2.114,35.
ASX 200 Australia melemah 1,01% menjadi 5.713,10, karena hampir semua sektor saham melemah. Saham keuangan jatuh hingga 1,22% akibat kerugian empat perbankan besar: Australia and Selandia Baru Banking Group merosot 1,35%, Westpac turun 1,37%, National Australia Bank turun 0,93% dan Commonwealth Bank of Australia turun 1,05%.
Pasar saham China cenderung variatif, dimana indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,39% ke level 22.036,05. Sedangkan indeks Shanghai naik 0,42% menjadi 2.665,96 dan Shenzhen bertambah 0,43% ke level 1.387,49.
(ven)
Explore More