PLTU Batang Siap Beroperasi Oktober 2019
A
A
A
BATANG - Meskipun sempat berdarah-darah saat proses pembebasan lahan, Pembangunan PLTU 2X1000 MW progesnya sangat baik. Proyek ini sudah lama diproses sebelum Presiden Joko Widodo memimpin.
"Memang proyek ini tertahan oleh banyak hal, terutama masalah pembebasan lahan cukup berat, tapi alhamdulilah bisa berjalan dengan lancar," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno saat mengunjungi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Ujung Negoro, Batang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Menurut rencana Oktober 2019 PLTU akan diujicoba pengoperasian, namun baru 1000 MW untuk mengaliri listrik Jawa-Bali yang akan menolong divisit listrik.
"PLTU menjadi kesempatan besar bagi Kabupaten Batang bagaimana memanfaatkan industri supaya bisa berkembang di Batang, karena listriknya cukup sehingga dapat menciptakan lapangan kerja," tambah Rini.
Bupati Batang Wihaji mengatakan, dengan adanya sumber energi listrik di Batang ratusan investor sudah banyak yang mengantri baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Belum lama ini dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018 saya sudah menandatangani letter of intent (LOI) dengan tiga perusahaan yang nilainya mencapai Rp8,56 triliun, yang akan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.000 tenaga kerja,” kata Wihaji
Berdasarkan data terakhir PT Bhimasena Power Indonesia (PT. BPI), progres proyek nasional yang berkapasitas 1.000 MW x 2 unit dengan nilai kontrak sebesar 4,2 miliar USD tersebut mencapai 57,2% per 25 September 2018 dengan target pengoperasian unit 1 pada Mei 2020 dan unit 2 pada November 2020.
"Memang proyek ini tertahan oleh banyak hal, terutama masalah pembebasan lahan cukup berat, tapi alhamdulilah bisa berjalan dengan lancar," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno saat mengunjungi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Ujung Negoro, Batang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Menurut rencana Oktober 2019 PLTU akan diujicoba pengoperasian, namun baru 1000 MW untuk mengaliri listrik Jawa-Bali yang akan menolong divisit listrik.
"PLTU menjadi kesempatan besar bagi Kabupaten Batang bagaimana memanfaatkan industri supaya bisa berkembang di Batang, karena listriknya cukup sehingga dapat menciptakan lapangan kerja," tambah Rini.
Bupati Batang Wihaji mengatakan, dengan adanya sumber energi listrik di Batang ratusan investor sudah banyak yang mengantri baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Belum lama ini dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018 saya sudah menandatangani letter of intent (LOI) dengan tiga perusahaan yang nilainya mencapai Rp8,56 triliun, yang akan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.000 tenaga kerja,” kata Wihaji
Berdasarkan data terakhir PT Bhimasena Power Indonesia (PT. BPI), progres proyek nasional yang berkapasitas 1.000 MW x 2 unit dengan nilai kontrak sebesar 4,2 miliar USD tersebut mencapai 57,2% per 25 September 2018 dengan target pengoperasian unit 1 pada Mei 2020 dan unit 2 pada November 2020.
(akn)