Rupiah Diprediksi Kembali Melemah
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan yang terjadi membawa pergerakan rupiah menjauhi area lower bollinger band dan mendekati area middle bollinger band. Peluang pelemahan pun kembali dapat dimungkinkan jika tidak adanya sentimen yang dapat menahan penurunan yang terjadi, terutama dari pergerakan USD yang cenderung kembali meningkat.
"Namun demikian, diharapkan pelemahan dupiah dapat lebih terbatas dan waspadai adanya potensi pelemahan kembali," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.521-Rp14.509/USD. Sementara, pelemahan kemarin masih terjadi pada rupiah meski dibarengi dengan adanya sejumlah sentimen positif dari internal makroekonomi Indonesia.
Pernyataan yang disampaikan oleh Menkeu dimana defisit anggaran hingga November 2018 mencapai Rp287,9 triliun atau 1,95 % dari PBD atau lebih rendah dari rencana APBN sebesar 2,19%.
"Realisasi belanja negara hingga November 2018 tercatat mencapai Rp1.942,4 triliun atau 87,5% dari target APBN 2018 dengan pertumbuhan sebesar 11% belum cukup mampu mengangkat laju rupiah," pungkasnya.
"Namun demikian, diharapkan pelemahan dupiah dapat lebih terbatas dan waspadai adanya potensi pelemahan kembali," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.521-Rp14.509/USD. Sementara, pelemahan kemarin masih terjadi pada rupiah meski dibarengi dengan adanya sejumlah sentimen positif dari internal makroekonomi Indonesia.
Pernyataan yang disampaikan oleh Menkeu dimana defisit anggaran hingga November 2018 mencapai Rp287,9 triliun atau 1,95 % dari PBD atau lebih rendah dari rencana APBN sebesar 2,19%.
"Realisasi belanja negara hingga November 2018 tercatat mencapai Rp1.942,4 triliun atau 87,5% dari target APBN 2018 dengan pertumbuhan sebesar 11% belum cukup mampu mengangkat laju rupiah," pungkasnya.
(ven)