Rupiah Diprediksi Kembali Melanjutkan Gerak ke Arah Positif
A
A
A
JAKARTA - Kembali melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) seiring perkiraan melambatnya pertumbuhan data penyerapan pekerjaan (nonfarm payrolls) di Negeri Paman Sam diyakini akan berdampak positif bagi rupiah.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, adanya pelemahan ini membuat penguatan rupiah pada perdagangan terakhir pekan lalu masih dapat berlanjut dengan memanfaatkan pelemahan USD untuk bergerak ke area positif.
"Tapi tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah melemah kembali," ujarnya di Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Reza memperkirakan rupiah di awal pekan ini akan bergerak di kisaran Rp14.475-Rp14.452/USD. Sementara, saat menutup perdagangan akhir pekan lalu, rupiah bertengger di zona hijau dengan nilai Rp14.480/USD.
"Sebelumnya memang sudah ada sejumlah sentimen positif bagi rupiah antara lain defisit anggaran hingga November 2018 yang mencapai Rp287,9 triliun atau hanya 1,95% dari PDB," jelas Reza.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, adanya pelemahan ini membuat penguatan rupiah pada perdagangan terakhir pekan lalu masih dapat berlanjut dengan memanfaatkan pelemahan USD untuk bergerak ke area positif.
"Tapi tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah melemah kembali," ujarnya di Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Reza memperkirakan rupiah di awal pekan ini akan bergerak di kisaran Rp14.475-Rp14.452/USD. Sementara, saat menutup perdagangan akhir pekan lalu, rupiah bertengger di zona hijau dengan nilai Rp14.480/USD.
"Sebelumnya memang sudah ada sejumlah sentimen positif bagi rupiah antara lain defisit anggaran hingga November 2018 yang mencapai Rp287,9 triliun atau hanya 1,95% dari PDB," jelas Reza.
(fjo)