Garap Hunian Dekat Stasiun Kereta, BUMN Kucurkan Rp6 Triliun
A
A
A
TANGERANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno menerangkan, proyek pembangunan hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kawasan Tangerang Selatan diproyeksikan menelan biaya sangat besar. Sambung dia menyebutkan, investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pada tiga stasiun mencapai senilai Rp6 triliun.
"Bersama-sama HK Perumnas dan Adhi, total investasi sekitar Rp6 triliun. Dan kalau di sini hampir tiga setengah," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Setelah sebelumnya memulai pembangunan di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Pondok Cina, Depok, kini hunian dengan konsep TOD dilaksanakan di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten. Selain di Rawa Buntu, peresmian pembangunan TOD juga dilakukan di Stasiun Jurangmangu dan Cisauk, Banten. TOD Jurangmangu akan dibangun PT Hutama Karya melalui anak usaha PT HK Realtindo.
Dalam kesempatan yang sama, Direksi PT HK Realtindo Bintang Perbowo menjelaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama akan dilakukan optimalisasi stasiun dan dibangun tiga tower Apartemen dengan kapasitas sekitar 1.500 unit dengan total investasi sekitar Rp891 Miliar.
Sekitar 30% atau sekitar 450 unit, hunian ini untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jakarta dan sekitarnya untuk bisa memiliki hunian yang layak. "Hunian untuk MBR tersebut akan dijual dengan harga Rp 8 juta per meter persegi dengan luas mulai dari 32 meter persegi," paparnya
Saat ini, perizinan hunian terintegrasi Stasiun Jurangmangu masih dalam proses. Pembangunan rencananya akan dimulai pada semester 1 tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2023. Sedangkan Tahap kedua sekitar 2.300 unit akan dilaksanakan setelah seluruh pembangunan tahap pertama selesai dilakukan.
Sementara itu, di Stasiun Cisauk pengembangan hunian terintegrasi transportasi dilakukan oleh PT Adhi Commuter Properti, yang merupakan anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan nama Cisauk Point. “Di Kawasan ini akan dibangun 6 tower dengan 2.641 unit hunian. Tahap pertama, sebanyak 832 unit dengan bauran 300 unit hunian subsidi dan 532 unit non subsidi,” jelasnya.
"Bersama-sama HK Perumnas dan Adhi, total investasi sekitar Rp6 triliun. Dan kalau di sini hampir tiga setengah," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Setelah sebelumnya memulai pembangunan di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Pondok Cina, Depok, kini hunian dengan konsep TOD dilaksanakan di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten. Selain di Rawa Buntu, peresmian pembangunan TOD juga dilakukan di Stasiun Jurangmangu dan Cisauk, Banten. TOD Jurangmangu akan dibangun PT Hutama Karya melalui anak usaha PT HK Realtindo.
Dalam kesempatan yang sama, Direksi PT HK Realtindo Bintang Perbowo menjelaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama akan dilakukan optimalisasi stasiun dan dibangun tiga tower Apartemen dengan kapasitas sekitar 1.500 unit dengan total investasi sekitar Rp891 Miliar.
Sekitar 30% atau sekitar 450 unit, hunian ini untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jakarta dan sekitarnya untuk bisa memiliki hunian yang layak. "Hunian untuk MBR tersebut akan dijual dengan harga Rp 8 juta per meter persegi dengan luas mulai dari 32 meter persegi," paparnya
Saat ini, perizinan hunian terintegrasi Stasiun Jurangmangu masih dalam proses. Pembangunan rencananya akan dimulai pada semester 1 tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2023. Sedangkan Tahap kedua sekitar 2.300 unit akan dilaksanakan setelah seluruh pembangunan tahap pertama selesai dilakukan.
Sementara itu, di Stasiun Cisauk pengembangan hunian terintegrasi transportasi dilakukan oleh PT Adhi Commuter Properti, yang merupakan anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan nama Cisauk Point. “Di Kawasan ini akan dibangun 6 tower dengan 2.641 unit hunian. Tahap pertama, sebanyak 832 unit dengan bauran 300 unit hunian subsidi dan 532 unit non subsidi,” jelasnya.
(akr)