Rupiah Tengah Pekan Ditutup Berbalik Melawan Saat Pounds Bangkit

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (12/12/2018) ditutup berbalik melawan untuk kembali membaik, meski tidak terlalu besar. Pemulihan mata uang Garuda mengiringi kebangkitan Poundsterling seiring pernyataan Perdana Menteri (PM) Theresa May yang menegaskan bakal tetap mempertahankan posisinya dan berjanji melawan seruan mundur kepada dirinya.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi sore perdagangan hari ini stagnan pada posisi Rp14.595/USD dibandingkan sebelumnya pada level yang sama. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan tengah pekan berada pada level Rp14.550 hingga Rp14.603/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange meningkat ke level Rp14.597/USD dibandingkan, Selasa kemarin Rp14.607/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.574-Rp14.604/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah justru merosot tajam menjadi Rp14.637/USD dari sesi siang. Rupiah menunjukkan masih tak berdaya saat hadapi USD dari kemarin Rp14.635/USD.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah mendekati akhir tahun membaik menjadi Rp14.577/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah balik melawan dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.613/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, Poundsterling menanjak naik seiring komentar Perdana Menteri Theresa May yang berjanji melawan siapa saja yang menentang kepemimpinannya. Bahkan Ia memperingatkan kepada kubu lawan, seruan mundur bisa merisiko menunda atau bahkan menghentikan keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.

Pounds terpantau naik sebanyak setengah persen menjadi 1,2551 terhadap USD, untuk bangkit dari posisi terendah pada awal sesi. Terhadap euro, Poundssterling juga meningkat mencapai 0,3% ke level 90,255.