Rekor Baru, Aset 50 Orang Terkaya Indonesia Capai Rp1.875 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Ditunjang pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pasar modal setahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,4%, aset bersih 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes mencetak rekor baru dengan total nilai USD129 miliar atau setara dengan Rp1.875, triliun (kurs rupiah Rp14.536/USD). Aset ini naik USD3 miliar dari tahun lalu.
“Enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu, termasuk Hartono bersaudara yang sudah menempati peringkat terkaya selama 10 tahun terakhir,” ujar Perwakilan Forbes yakni Editor In Chief Forbes Indonesia Taufik Darusman dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat sebesar USD35 miliar, dimana sekitar 70% dari total kekayaannya berasal dari Bank Central Asia. Sementara itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar USD9,2 miliar akibat meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam.
Turun ke peringkat ketiga yakni pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang tahun ini kekayaannya berkurang sebesar USD500 juta menjadi USD8,6 miliar. Sedangkan Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar UsD7,5 miliar seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.
Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak USD1,6 miliar menjadi USD5,3 miliar. Di tahun ini, pengusaha Indonesia yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi adalah raja tambang Low Tuck Kwong (No. 11). Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63% menjadi USD2,5 miliar akibat peningkatan pendapatan tambang batubara Bayan Resources yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82%.
Bachtiar Karim (No. 21) juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61% menjadi USD1,45 miliar berkat kenaikan pendapatan yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas. Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah sebesar 5% terhadap Dollar Amerika dan juga harga saham yang lesu.
Salah satunya, Soegiarto Adikoesoemo (No. 39) yang mengalami penurunan kekayaan terbesar, sekitar 42% menjadi USD780 juta, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo. Rich List tahun ini juga merilis empat nama. Sebagian besar nama-nama baru ini berhasil masuk dalam daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki.
Danny Nugroho (No.38, USD790 juta) masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat. Begitu pula dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro (No. 43, USD670 juta) yang berhasil masuk dalam daftar berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia.
Benny memiliki hampir 84% saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta, yang bernilai sekitar USD225 juta per akhir November. Beberapa pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja (No. 47, USD640 juta), pendiri Ultrajaya Milk Industry, salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia, serta Kardja Rahardjo (No. 48, USD625 juta) pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra. Arifin Panigoro (No.46, USD655 juta) kembali masuk dalam Forbes Indonesia Rich List 2018, setelah absen selama setahun dari daftar Forbes.
Di sisi lain, Purnomo Prawiro termasuk salah satu dari lima orang yang keluar dari daftar Rich List tahun ini karena harga saham perusahaan taksi milik keluarganya, Blue Bird jatuh lebih dari 25% di tengah kompetisi ketat dengan perusahaan taksi online seperti Grab.
Berikut Daftar Sepuluh Orang Terkaya di Indonesia yakni:
1) R. Budi dan Michael Hartono dengan kekayaan USD35 miliar
2) Susilo Wonowidjojo; USD9,2 miliar
3) Eka Tjipta Widjaja; USD8,6 miliar
4) Sri Prakash Lohia; USD7,5 miliar
5) Anthoni Salim; USD5,3 miliar
6) Tahir; USD4,5 miliar
7) Chairul Tanjung; USD3,5 miliar
8) Boenjamin Setiawan; USD3,2 miliar
9) Jogi Hendra Atmadja; USD3,1 miliar
10) Prajogo Pangestu; USD3miliar
“Enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu, termasuk Hartono bersaudara yang sudah menempati peringkat terkaya selama 10 tahun terakhir,” ujar Perwakilan Forbes yakni Editor In Chief Forbes Indonesia Taufik Darusman dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat sebesar USD35 miliar, dimana sekitar 70% dari total kekayaannya berasal dari Bank Central Asia. Sementara itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar USD9,2 miliar akibat meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam.
Turun ke peringkat ketiga yakni pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang tahun ini kekayaannya berkurang sebesar USD500 juta menjadi USD8,6 miliar. Sedangkan Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar UsD7,5 miliar seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.
Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak USD1,6 miliar menjadi USD5,3 miliar. Di tahun ini, pengusaha Indonesia yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi adalah raja tambang Low Tuck Kwong (No. 11). Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63% menjadi USD2,5 miliar akibat peningkatan pendapatan tambang batubara Bayan Resources yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82%.
Bachtiar Karim (No. 21) juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61% menjadi USD1,45 miliar berkat kenaikan pendapatan yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas. Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah sebesar 5% terhadap Dollar Amerika dan juga harga saham yang lesu.
Salah satunya, Soegiarto Adikoesoemo (No. 39) yang mengalami penurunan kekayaan terbesar, sekitar 42% menjadi USD780 juta, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo. Rich List tahun ini juga merilis empat nama. Sebagian besar nama-nama baru ini berhasil masuk dalam daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki.
Danny Nugroho (No.38, USD790 juta) masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat. Begitu pula dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro (No. 43, USD670 juta) yang berhasil masuk dalam daftar berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia.
Benny memiliki hampir 84% saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta, yang bernilai sekitar USD225 juta per akhir November. Beberapa pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja (No. 47, USD640 juta), pendiri Ultrajaya Milk Industry, salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia, serta Kardja Rahardjo (No. 48, USD625 juta) pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra. Arifin Panigoro (No.46, USD655 juta) kembali masuk dalam Forbes Indonesia Rich List 2018, setelah absen selama setahun dari daftar Forbes.
Di sisi lain, Purnomo Prawiro termasuk salah satu dari lima orang yang keluar dari daftar Rich List tahun ini karena harga saham perusahaan taksi milik keluarganya, Blue Bird jatuh lebih dari 25% di tengah kompetisi ketat dengan perusahaan taksi online seperti Grab.
Berikut Daftar Sepuluh Orang Terkaya di Indonesia yakni:
1) R. Budi dan Michael Hartono dengan kekayaan USD35 miliar
2) Susilo Wonowidjojo; USD9,2 miliar
3) Eka Tjipta Widjaja; USD8,6 miliar
4) Sri Prakash Lohia; USD7,5 miliar
5) Anthoni Salim; USD5,3 miliar
6) Tahir; USD4,5 miliar
7) Chairul Tanjung; USD3,5 miliar
8) Boenjamin Setiawan; USD3,2 miliar
9) Jogi Hendra Atmadja; USD3,1 miliar
10) Prajogo Pangestu; USD3miliar
(akr)