IHSG Terus Merosot Hingga Sesi I, Rupiah Kokoh Tembus Rp14.485/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan, Selasa (18/12/2018) semakin kokoh di zona hijau usai melesat tembus level Rp14.485/USD. Lompatan tinggi kurs rupiah berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus merosot hingga perdagangan siang.
Menurut Yahoo Finance, rupiah pada sesi siang menguat di posisi Rp14.485/USD atau jauh lebih baik dari posisi penutupan awal pekan kemarin di level Rp14.575/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.475 hingga Rp14.611/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, hingga sesi I terdongkrak ke level Rp14.484/USD atau berbalik melawan baik dari sebelumnya Rp14.580/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.480-Rp14.561/USD.
Sementara data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di zona hijau pada level Rp14.523/USD. Posisi ini membaik dari posisi kemarin di level Rp14.617/USD.
Tren penguatan Rupiah justru terlihat pada data SINDOnews bersumber dari Limas, yang menunjukan siang ini berada pada posisi Rp14.484/USD. Posisi rupiah tercatat mulai pulih dari sebelumnya Rp14.700/USD.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan justru tertekan untuk terus merosot menjadi 6.043,77 usai kehilangan 45,53 poin atau setara 0,75%. Setelah pagi tadi, melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% ke level 6.052,96 dibandingkan kemarin pada posisi 6.089,31.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,16 miliar dengan 7,95 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp338,52 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,16 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp822,74 miliar. Tercatat 110 saham naik, 273 turun dan 143 saham mendatar.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sesi I terpantau sebagian berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam yaitu properti dengan kejatuhan sebesar 1,40% untuk mengiringi pelemahan sektor pertambangan 1,08% sedangkan satu-satunya kenaikan dicetak industri dasar untuk merayap tipis 0,21%.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Jaya Bersama Indo (DUCK), PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) serta PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Sedangkan saham-saham yang melemah yakni PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL), PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) dan PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI).
Menurut Yahoo Finance, rupiah pada sesi siang menguat di posisi Rp14.485/USD atau jauh lebih baik dari posisi penutupan awal pekan kemarin di level Rp14.575/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.475 hingga Rp14.611/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, hingga sesi I terdongkrak ke level Rp14.484/USD atau berbalik melawan baik dari sebelumnya Rp14.580/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.480-Rp14.561/USD.
Sementara data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di zona hijau pada level Rp14.523/USD. Posisi ini membaik dari posisi kemarin di level Rp14.617/USD.
Tren penguatan Rupiah justru terlihat pada data SINDOnews bersumber dari Limas, yang menunjukan siang ini berada pada posisi Rp14.484/USD. Posisi rupiah tercatat mulai pulih dari sebelumnya Rp14.700/USD.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan justru tertekan untuk terus merosot menjadi 6.043,77 usai kehilangan 45,53 poin atau setara 0,75%. Setelah pagi tadi, melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% ke level 6.052,96 dibandingkan kemarin pada posisi 6.089,31.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,16 miliar dengan 7,95 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp338,52 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,16 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp822,74 miliar. Tercatat 110 saham naik, 273 turun dan 143 saham mendatar.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sesi I terpantau sebagian berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam yaitu properti dengan kejatuhan sebesar 1,40% untuk mengiringi pelemahan sektor pertambangan 1,08% sedangkan satu-satunya kenaikan dicetak industri dasar untuk merayap tipis 0,21%.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Jaya Bersama Indo (DUCK), PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) serta PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Sedangkan saham-saham yang melemah yakni PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL), PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) dan PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI).
(akr)