Dampak Ekonomi Langsung Pertemuan IMF-WB Senilai Rp5,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengumumkan bahwa dampak ekonomi langsung dari pelaksanaan pertemuan tahunan lMF-WB 2018 sebesar Rp5,5 triliun. Angka tersebut diantaranya berasal dari investasi konstruksi Rp3,05 triliun dan pengeluaran peserta, baik mancanegara maupun domestik senilai Rp582 miliar.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,01%. Pertemuan ini juga menciptakan lapangan kerja bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,7%.
"Pertemuan tahunan lMF-WB berkontribusi memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,41% dari pertumbuhan baseline," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Sementara, efek pengganda output perekonomian provinsi Bali sebesar Rp2,7 triliun. Bappenas mencatat peserta yang berasal dari Amerika Serikat adalah peserta terbanyak.
Adapun peserta dengan waktu tinggal terlama adalah peserta yang berasal dari negara yang berlokasi cukup jauh dari Indonesia, seperti Italia, Luksemburg dan Irlandia. Sedangkan, DKI Jakarta merupakan tempat yang terbanyak dikunjungi peserta pasca pertemuan karena terkait dengan tempat transit pesawat.
Bambang menambahkan, delegasi resmi yang datang pada pertemuan tahunan IMF-WB merupakan jumlah delegasi terbanyak sepanjang sejarah di luar Washington DC. Lebih dari 50% peserta tidak akan datang ke Bali jika tidak ada pertemuan.
"Sehingga pertemuan ini telah mendatangkan wisatawan yang awalnya tidak memiliki rencana datang ke indonesia. Kesuksesan juga ditunjukkan oleh penilaian peserta yang menyatakan puas atau sangat puas pada semua aspek, khususnya aspek keramahan," pungkasnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,01%. Pertemuan ini juga menciptakan lapangan kerja bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,7%.
"Pertemuan tahunan lMF-WB berkontribusi memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,41% dari pertumbuhan baseline," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Sementara, efek pengganda output perekonomian provinsi Bali sebesar Rp2,7 triliun. Bappenas mencatat peserta yang berasal dari Amerika Serikat adalah peserta terbanyak.
Adapun peserta dengan waktu tinggal terlama adalah peserta yang berasal dari negara yang berlokasi cukup jauh dari Indonesia, seperti Italia, Luksemburg dan Irlandia. Sedangkan, DKI Jakarta merupakan tempat yang terbanyak dikunjungi peserta pasca pertemuan karena terkait dengan tempat transit pesawat.
Bambang menambahkan, delegasi resmi yang datang pada pertemuan tahunan IMF-WB merupakan jumlah delegasi terbanyak sepanjang sejarah di luar Washington DC. Lebih dari 50% peserta tidak akan datang ke Bali jika tidak ada pertemuan.
"Sehingga pertemuan ini telah mendatangkan wisatawan yang awalnya tidak memiliki rencana datang ke indonesia. Kesuksesan juga ditunjukkan oleh penilaian peserta yang menyatakan puas atau sangat puas pada semua aspek, khususnya aspek keramahan," pungkasnya.
(ven)