Bappenas: Pertemuan IMF-WB Sumbang Devisa Rp396 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas menyatakan ajang pertemuan tahunan IMF-WB 2018 menyumbang devisa Rp396 miliar. Rinciannya sebesar Rp341 miliar dari peserta dan Rp55 miliar dari panitia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pelaksanaan pertemuan tahunan lMF-WB 2018 yang telah sukses diadakan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Para peserta menilai Indonesia berhasil dalam menyelenggarakan acara dan memberi kesan baik kepada peserta. Hal ini meningkatkan potensi pariwisata nasional.
"Ini berdampak bagi bagi pariwisata. Umumnya, rata-rata wisatawan asing mengeluarkan biaya USD1.200 di Bali. Dengan pertemuan IMF-WB 2018, pengeluaran mereka naik jadi USD2.800 per hari atau dua kali lipat. Karena banyak CEO perusahaan dunia dan pejabat negara datang ke Bali dan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Bambang menjelaskan, dampak jangka panjang yang dirasakan oleh Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berupa dampak tangible (berwujud) serta dampak intangible (tidak berwujud).
"Dampak paling banyak di pariwisata Indonesia. Data finalnya adalah total 34.761 peserta dari 189 negara, terdiri dari 3.461 delegasi dan 31.120 lebih non delegasi," katanya.
Selain itu, selama pertemuan tahunan lMF-WB 2018, Indonesia berhasil membuat kesepakatan investasi dengan berbagai investor dari luar negeri. Sebanyak 14 BUMN berhasil menandatangani perjanjian kerjasama investasi dengan total nilai kesepakatan mencapai Rp202 triliun.
PINA Center Bappenas juga berhasil memfasilitasi kerjasama investasi dengan total nilai Rp47 triliun saat pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berlangsung. "Dampak yang juga sangat penting adalah kemampuan Indonesia untuk berperan di dalam forum internasional," pungkasnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pelaksanaan pertemuan tahunan lMF-WB 2018 yang telah sukses diadakan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Para peserta menilai Indonesia berhasil dalam menyelenggarakan acara dan memberi kesan baik kepada peserta. Hal ini meningkatkan potensi pariwisata nasional.
"Ini berdampak bagi bagi pariwisata. Umumnya, rata-rata wisatawan asing mengeluarkan biaya USD1.200 di Bali. Dengan pertemuan IMF-WB 2018, pengeluaran mereka naik jadi USD2.800 per hari atau dua kali lipat. Karena banyak CEO perusahaan dunia dan pejabat negara datang ke Bali dan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Bambang menjelaskan, dampak jangka panjang yang dirasakan oleh Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berupa dampak tangible (berwujud) serta dampak intangible (tidak berwujud).
"Dampak paling banyak di pariwisata Indonesia. Data finalnya adalah total 34.761 peserta dari 189 negara, terdiri dari 3.461 delegasi dan 31.120 lebih non delegasi," katanya.
Selain itu, selama pertemuan tahunan lMF-WB 2018, Indonesia berhasil membuat kesepakatan investasi dengan berbagai investor dari luar negeri. Sebanyak 14 BUMN berhasil menandatangani perjanjian kerjasama investasi dengan total nilai kesepakatan mencapai Rp202 triliun.
PINA Center Bappenas juga berhasil memfasilitasi kerjasama investasi dengan total nilai Rp47 triliun saat pertemuan tahunan lMF-WB 2018 berlangsung. "Dampak yang juga sangat penting adalah kemampuan Indonesia untuk berperan di dalam forum internasional," pungkasnya.
(ven)