Telan Investasi Rp26 Triliun, Proyek PLTGU Jawa 1 Rampung 2021
A
A
A
KARAWANG - Proyek pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW menelan investasi kurang lebih USD1,8 miliar atau sekitar Rp26 triliun dengan ditargetkan rampung pada September 2012 sebagai bagian dari mega proyek 35 ribu Megawatt (MW). Pendanaan proyek ini juga termasuk dari pinjaman asing yang berasal dari beberapa lembaga keuangan.
(Baca Juga: Terbesar di ASEAN, IPP PLTGU Jawa 1 Serap 5.000 PekerjaDubes Amerikat Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr mengatakan, pihaknya ikut mendukung proyek ini dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur Indonesia. "Untuk menyediakan listrik yang efisien dan terjangkau di Indonesia. Energi merupakan vital ekonomi modern dan ini akan memaikan peran penting listrik 25 tahun ke depan untuk 11 juta pelanggan serta investasi kita Rp2,9 triliun," ujar Joseph di Karawang, Rabu (19/12/2018).
Pembangkit listrik ini nantinya berbahan bakar gas alam cair. Nantinya pembangkit tersebut akan terintegrasi dengan pipa gas ke fasilitas gas alam cair (LNG). royek tersebut dibiayai konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB).
Ditambah serta institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Societe Generale. Skema pendanaan itu yakni non-recourse project financing. Pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri.
Dubes AS untuk RI menambahkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan. Untuk itu pihaknya akan terus membantu dengan menyediakan turbin dalam mengelola Sumber Daya Alam di Indonesia. "Komponen Amerika Serikat memainkan peran penting termasuk turbin gas yang diproduksi carolina selata, ini juga yang kita bantu," paparnya.
(Baca Juga: Terbesar di ASEAN, IPP PLTGU Jawa 1 Serap 5.000 PekerjaDubes Amerikat Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr mengatakan, pihaknya ikut mendukung proyek ini dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur Indonesia. "Untuk menyediakan listrik yang efisien dan terjangkau di Indonesia. Energi merupakan vital ekonomi modern dan ini akan memaikan peran penting listrik 25 tahun ke depan untuk 11 juta pelanggan serta investasi kita Rp2,9 triliun," ujar Joseph di Karawang, Rabu (19/12/2018).
Pembangkit listrik ini nantinya berbahan bakar gas alam cair. Nantinya pembangkit tersebut akan terintegrasi dengan pipa gas ke fasilitas gas alam cair (LNG). royek tersebut dibiayai konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB).
Ditambah serta institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Societe Generale. Skema pendanaan itu yakni non-recourse project financing. Pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri.
Dubes AS untuk RI menambahkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan. Untuk itu pihaknya akan terus membantu dengan menyediakan turbin dalam mengelola Sumber Daya Alam di Indonesia. "Komponen Amerika Serikat memainkan peran penting termasuk turbin gas yang diproduksi carolina selata, ini juga yang kita bantu," paparnya.
(akr)