IHSG Ditutup Melompat Tinggi 1,55% Saat Bursa Asia Variatif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (19/12/2018) ditutup melompat tinggi untuk menyempurnakan raihan positif sepanjang hari ini. Hingga sesi sore, IHSG berakhir meningkat ke level 6.176,09 dengan tambahan 94,23 poin atau 1,55% saat bursa Asia variatif.
Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air terus menanjak naik hingga menyentuh 6.144,11 lewat lesatan 62,25 poin yang setara dengan 1,02%. Raihan ini meneruskan tren positif sesi pagi yang dibuka meningkat 41,910 poin atau 0,69% menjadi 6.123,78 setelah kemarin ditutup melemah di posisi 6.081,87.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu industri dasar yang melonjak 2,69% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor perdagangan yang jatuh 0,10%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp11,42 triliun dengan 19,80 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp376,27 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,16 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,79 triliun. Tercatat sebesar 246 saham menguat, 180 saham melemah dan 134 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2,700 menjadi Rp83.350, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp150 ke posisi Rp3.990 dan PT Arthavest Tbk (ARTA) terdongkrak Rp125 menjadi Rp750.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun Rp375 menjadi Rp18.800, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) menyusut Rp100 ke posisi Rp8.400 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) berkurang Rp50 menjadi Rp3.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia di akhir perdagangan Rabu bervariasi menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve atau Bank Sentral AS. Debut SoftBank Corp, unit mobile Softbank Groupperdagangan berakhir dengan kekecewaan.
Saham perusahaan asal Jepan itu ditutup 14,5% lebih rendah dari harga penawaran umum perdana 1.500 yen (USD13,36). IPO SoftBank Corp sebesar 2,65 triliun yen (atau setara USD23,6 miliar) merupakan yang terbesar di Jepang dan terbesar kedua di dunia setelah IPO Alibaba senilai USD25 miliar pada tahun 2014.
Indeks Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan tengah pekan dengan kehilangan 0,6% menjadi 20.987,92 serta mengiringi kejatuhan indeks Topix yang ditutup turun 0,41% di posisi 1,556.15. Sedangkan pasar saham daratan China yang lebih besar tidak terkecuali ditutup mixed.
Komposit Shanghai lebih rendah 1,05% hingga menyentuh level 2.549,57 pada sesi perdagangan sore, ketika komposit Shenzhen menyusut 1,37 poin ke posisi 1.294,49. Sedangkan indeks Hang Seng, Hong Kong justru berbalik lebih tinggi 0.20% menjadi 25,865.39 di akhir sesi perdagangan wilayah Asia.
Saham-saham perusahaan minyak utama China jatuh menyusul anjloknya harga minyak dunia. Selanjutnya patokan saham Australia terseret kejatuhan sektor energi hingga ASX 200 tergelincir 0,16% menjadi 5.580,6 pada akhir sesi. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,81% ke level 2.078,84.
Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air terus menanjak naik hingga menyentuh 6.144,11 lewat lesatan 62,25 poin yang setara dengan 1,02%. Raihan ini meneruskan tren positif sesi pagi yang dibuka meningkat 41,910 poin atau 0,69% menjadi 6.123,78 setelah kemarin ditutup melemah di posisi 6.081,87.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu industri dasar yang melonjak 2,69% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor perdagangan yang jatuh 0,10%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp11,42 triliun dengan 19,80 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp376,27 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,16 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,79 triliun. Tercatat sebesar 246 saham menguat, 180 saham melemah dan 134 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2,700 menjadi Rp83.350, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp150 ke posisi Rp3.990 dan PT Arthavest Tbk (ARTA) terdongkrak Rp125 menjadi Rp750.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun Rp375 menjadi Rp18.800, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) menyusut Rp100 ke posisi Rp8.400 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) berkurang Rp50 menjadi Rp3.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia di akhir perdagangan Rabu bervariasi menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve atau Bank Sentral AS. Debut SoftBank Corp, unit mobile Softbank Groupperdagangan berakhir dengan kekecewaan.
Saham perusahaan asal Jepan itu ditutup 14,5% lebih rendah dari harga penawaran umum perdana 1.500 yen (USD13,36). IPO SoftBank Corp sebesar 2,65 triliun yen (atau setara USD23,6 miliar) merupakan yang terbesar di Jepang dan terbesar kedua di dunia setelah IPO Alibaba senilai USD25 miliar pada tahun 2014.
Indeks Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan tengah pekan dengan kehilangan 0,6% menjadi 20.987,92 serta mengiringi kejatuhan indeks Topix yang ditutup turun 0,41% di posisi 1,556.15. Sedangkan pasar saham daratan China yang lebih besar tidak terkecuali ditutup mixed.
Komposit Shanghai lebih rendah 1,05% hingga menyentuh level 2.549,57 pada sesi perdagangan sore, ketika komposit Shenzhen menyusut 1,37 poin ke posisi 1.294,49. Sedangkan indeks Hang Seng, Hong Kong justru berbalik lebih tinggi 0.20% menjadi 25,865.39 di akhir sesi perdagangan wilayah Asia.
Saham-saham perusahaan minyak utama China jatuh menyusul anjloknya harga minyak dunia. Selanjutnya patokan saham Australia terseret kejatuhan sektor energi hingga ASX 200 tergelincir 0,16% menjadi 5.580,6 pada akhir sesi. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,81% ke level 2.078,84.
(akr)