ABK di Pangkalpinang Sulap Sampah jadi Barang Bernilai Ekonomis

Kamis, 20 Desember 2018 - 02:08 WIB
ABK di Pangkalpinang...
ABK di Pangkalpinang Sulap Sampah jadi Barang Bernilai Ekonomis
A A A
PANGKALPINANG - Sungguh kreatif, sejumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, unjuk kebolehan di perlombaan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pangkalpinang.

Hebatnya, mereka ABK menggunakan barang-barang bekas untuk dijadikan sebuah karya bernilai seni dan ekonomis. Bahkan, bukan perkara mudah mengubah sampah menjadi sesuatu hal yang bernilai. Namun, berkat bimbingan para guru dan orang tua mereka mampu membuat sebuah karya seni yang menakjubkan.

Meski memiliki keterbatasan, tak jadi penghalang bagi anak-anak ini untuk tetap berkreasi dan berprestasi. Tentu, perjuangan mereka patut dicontoh dalam hal semangat juangnya.

Seperti siswa kelas XII SMA di SLBN Pangkalpinang, Berliandi mampu membuat hiasan lampu yang cukup menarik terbuat dari barang bekas. Dirinya memanfaatkan sendok plastik dan botol minuman mineral bekas untuk menghasilkan karya seni miliknya.

Terbukti dengan karyanya, siswa tunarungu ini pernah menjuarai perlombaan karya seni tingkat nasional pada tahun lalu. Hasil karyanya pun tak kalah bagus dengan karya orang normal pada umumnya.

Tak hanya Berliandi, ada puluhan siswa-siswi di sekolah ini yang berhasil menunjukan bakat mereka dalam menghasilkan sebuah karya bernilai seni dan ekonomis.

Sejumlah barang bekas pun dimanfaatkan, seperti koran bekas disulap menjadi kotak tisu, ada bekas seduhan minuman yang disulap menjadi miniatur pohon natal, dan berbagai bentuk kerajinan lainnya.

"Sebelumnya kita pernah mengikuti perlombaan karya seni dari bahan barang bekas dan waktu itu juara dua tingkat nasional," ujar Sri Kartini, guru pembimbing di SLBN Pangkalpinang, Rabu (19/12/2018) siang.

Dia menjelaskan, para guru melatih siswa-siswi sejak masih duduk di bangku SD, pasca naik ke SMP menjurus kepada keterampilan masing-masing. Ada yang terampil ke bidang tata busana, tata karya kayu, salon, tata boga, membatik, bengkel, dan lainnya.

"Hasil karya mereka bukan hanya sekadar untuk dipajang, tetapi sudah mulai menghasilkan pundi-pundi rupiah," tutur Sri seraya bangga kepada murid-muridnya.

Hasil karya mereka lanjutnya, untuk batik sudah banyak yang memesan dan karya tudung saji juga sudah pernah diikutsertakan dalam perlombaan ke tingkat nasional dan sudah ada yang didistribusikan juga ke pasaran.

"Kita juga mencoba memasarkan hasil kerajinan lainnya. Sebetulnya, enggak hanya sekadar perlombaan dan mencari juara. Kegiatan ini sebagai upaya membentuk karakter pada anak, sehingga jika lulus atau di luar kelak, mereka mampu bersaing dengan lainnya di setiap bidang," paparnya.

"Harapan kita semua sih, semoga ke depannya kelak mereka menjadi orang-orang sukses di masa mendatang," harap Sri optimis.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7568 seconds (0.1#10.140)