Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate ke level 6%. Hal ini diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar hari ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selain penetapan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate, BI juga memutuskan menahan suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan lending facility menjadi sebesar 6,75%. “Untuk memperkuat ketahanan eksternal, RDG memutuskan untuk menahan BI-7 Day Reverse Repo Rate menjadi 6%," ujar Perry di Jakarta, Kamis (20/11/2018)
Dengan memutuskan kebijakan ini, kata Perry, BI mengambil langkah untuk memperkuat ketahanan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Selain itu, mengantisipasi kenaikan suku bunga global.
"Keputusan ini langkah lanjutan memperkuat defisit transaksi berjalan dengan menurunkan ke batas aman dan memperkuat daya tarik aset keuangan domestik. Juga antisipasi kenaikan suku bunga global beberapa bulan kedepan," terang dia.
Kedepan BI akan optimalkan bauran kebijakan agar terjaganya stabilisasi makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat ekonomi dan bekerjasama dengan pihak pemerintah lainnya. “Kita mengikuti trend pergerakan suku bunga global dan memperkuat statbilitas ekonomi memperkuat ketahanan ekesternal,” tandasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selain penetapan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate, BI juga memutuskan menahan suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan lending facility menjadi sebesar 6,75%. “Untuk memperkuat ketahanan eksternal, RDG memutuskan untuk menahan BI-7 Day Reverse Repo Rate menjadi 6%," ujar Perry di Jakarta, Kamis (20/11/2018)
Dengan memutuskan kebijakan ini, kata Perry, BI mengambil langkah untuk memperkuat ketahanan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Selain itu, mengantisipasi kenaikan suku bunga global.
"Keputusan ini langkah lanjutan memperkuat defisit transaksi berjalan dengan menurunkan ke batas aman dan memperkuat daya tarik aset keuangan domestik. Juga antisipasi kenaikan suku bunga global beberapa bulan kedepan," terang dia.
Kedepan BI akan optimalkan bauran kebijakan agar terjaganya stabilisasi makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat ekonomi dan bekerjasama dengan pihak pemerintah lainnya. “Kita mengikuti trend pergerakan suku bunga global dan memperkuat statbilitas ekonomi memperkuat ketahanan ekesternal,” tandasnya.
(akr)