Transaksi Uang Tunai Saat Natal-Tahun Baru Diprediksi Naik 10,30%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi uang pada natal dan tahun baru 2019 akan meningkat. Pihaknya memprediksi nilai transaksi uang tunai akan mencapai Rp101,1 triliun yang meningkat 10,30% dibandingkan tahun lalu
"Untuk periode natal dan tahun baru 2018 bakal ada kenaikan 10,30% dari 9,17% yang mencapai Rp101,1 trilin ini sebaran wilayahnya untuk jawa di luar kantor pusat," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Lanjutnya, terang dua posisi uang yang diedarkan meningkat 7,3% (yoy) di November 2018 seiring dengan peningkatan musiman untuk kebutuhan uang menjelang libur Natal dan Tahun Baru. "Jadi memang uang yang kita edarkan meningkat dan paling banyak itu pecahan besar Rp20.000 ke atas, selebihnya pecahan kecil," katanya.
Sedangkan di sisi pembayaran non tunai nilai besar, nilai transaksi yang diselesaikan melalui transaksi BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada November 2018 sedikit menurun sebesar 1,7% (yoy). Sementara pada sistem pembayaran ritel, rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tumbuh 9,7% (yoy) pada November 2018, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,7% (yoy).
Adapun transaksi masyarakat menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit dan Uang Elektronik tumbuh 13,2% (yoy) pada Oktober 2018. Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik terhadap sistem yang dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun yang diselenggarakan oleh industri, termasuk menjamin keamanan dan kelancaran sistem pembayaran menjelang akhir tahun.
"Untuk periode natal dan tahun baru 2018 bakal ada kenaikan 10,30% dari 9,17% yang mencapai Rp101,1 trilin ini sebaran wilayahnya untuk jawa di luar kantor pusat," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Lanjutnya, terang dua posisi uang yang diedarkan meningkat 7,3% (yoy) di November 2018 seiring dengan peningkatan musiman untuk kebutuhan uang menjelang libur Natal dan Tahun Baru. "Jadi memang uang yang kita edarkan meningkat dan paling banyak itu pecahan besar Rp20.000 ke atas, selebihnya pecahan kecil," katanya.
Sedangkan di sisi pembayaran non tunai nilai besar, nilai transaksi yang diselesaikan melalui transaksi BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada November 2018 sedikit menurun sebesar 1,7% (yoy). Sementara pada sistem pembayaran ritel, rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tumbuh 9,7% (yoy) pada November 2018, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,7% (yoy).
Adapun transaksi masyarakat menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit dan Uang Elektronik tumbuh 13,2% (yoy) pada Oktober 2018. Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik terhadap sistem yang dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun yang diselenggarakan oleh industri, termasuk menjamin keamanan dan kelancaran sistem pembayaran menjelang akhir tahun.
(akr)