BI Catat Uang Beredar Bulan Mei 2020 Capai Rp6.468,2 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2020 mencapai Rp6.468,2 triliun, atau meningkat 10,43% (year on year). Angka ini lebih tinggi dari bulan April 2020 yang meningkat 8,6% (yoy) sebesar Rp6.238,3 triliun.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onnny Widjarnako mengatakan akselerasi pertumbuhan M2 disebabkan oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham.
Adapun pertumbuhan M1 meningkat dari 8,4% (yoy) pada April 2020 menjadi 9,7% (yoy) pada Mei 2020, disebabkan oleh peningkatan giro rupiah. Selain itu, pertumbuhan uang kuasi tercatat sebesar 10,5% (yoy) pada Mei 2020, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,5% (yoy).
"Surat berharga selain saham juga tumbuh 37,5% (yoy) pada Mei 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 20,6% (yoy)," katanya di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Mei 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih serta ekspansi operasi keuangan pemerintah. Aktiva luar negeri bersih pada Mei 2020 meningkat 18,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada April 2020 sebesar 15,8% (yoy).
Selain itu, ekspansi keuangan pemerintah tercatat sejalan dengan peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 1,7% (yoy) pada April 2020 menjadi 11,0% (yoy) pada Mei 2020. Penyaluran kredit pada Mei 2020 tumbuh 2,4% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onnny Widjarnako mengatakan akselerasi pertumbuhan M2 disebabkan oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham.
Adapun pertumbuhan M1 meningkat dari 8,4% (yoy) pada April 2020 menjadi 9,7% (yoy) pada Mei 2020, disebabkan oleh peningkatan giro rupiah. Selain itu, pertumbuhan uang kuasi tercatat sebesar 10,5% (yoy) pada Mei 2020, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,5% (yoy).
"Surat berharga selain saham juga tumbuh 37,5% (yoy) pada Mei 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 20,6% (yoy)," katanya di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Mei 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih serta ekspansi operasi keuangan pemerintah. Aktiva luar negeri bersih pada Mei 2020 meningkat 18,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada April 2020 sebesar 15,8% (yoy).
Selain itu, ekspansi keuangan pemerintah tercatat sejalan dengan peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 1,7% (yoy) pada April 2020 menjadi 11,0% (yoy) pada Mei 2020. Penyaluran kredit pada Mei 2020 tumbuh 2,4% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy).
(bon)