PLN Gerak Cepat Pulihkan Kondisi Listrik Pasca Tsunami
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menjamin kondisi kelistrikan kawasan terdampak tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung dapat segera kembali normal.
Kepala Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, mengatakan untuk saat ini, kondisi sistem kelistrikan khususnya di kawasan Panadeglang, Banteng mengalami pemadaman. Namun pihaknya menjanjikan kondisi sistem kelistrikan dapat normal kembali dalam waktu satu hingga dua hari ke depan.
Berdasarkan data PLN terdapat 146 gardu listrik berhasil dinyalakan sedangkan gardu yang masih padam ada sekitar 102 gardu. Selain itu, terdapat Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau tiang listrik roboh diterjang tsunami.
"Kurang lebih ada 41 tiang listrik rusak. Rinciannya ada 39 patah dan dua tiang listrik roboh. Namun dalam satu sampai dua hari ini kami akan terus berupaya untuk menormalkan kembali," ujar dia saat konferensi pers di kawasan Setia Budi, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Menurut dia upaya tersebut dilakukan dengan tim reaksi cepat untuk melakukan proses penormalan kondisi kelistrikan dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan. Bahkan tim manajemen PLN juga telah datang ke kawasan terdampak di Banten untuk mengupayakan supaya kondisi kelistrikan dapat normal kembali.
"Saat ini dari manajemen sudah berngkat kesana. Pak Haryanto selaku Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat memimpin langusng pemulihan listrik tsunami Selat Sunda. Kami berharap tentunya operasional di kawasan terdampak dapat segera pulih," kata dia.
Untuk sementara, kata dia, PLN menggunakan diesel khususnya di Pandeglang sebagai kawasan pemadaman listrik. Sementara untuk kawasan lain pihaknya menjamin kondisi listrik tetap normal bahkan tidak menggangu kawasan industri.
"Dalam waktu dekat sudah bisa dipulihkan karena yang penting pasokan listrik aman karena pembangkitnya tidak bermasalah. Untuk daerah terdampak yang belum teraktivasi listriknya digantikan sementara dengan diesel," kata dia.
Sementara di Lampung, pihaknya memastikan tidak ada masalah. Pasalnya PLN telah melakukan interkoneksi jaringan. "Jika salah satu bermasalah maka pasokannya akan diganti dengan pasokan lain," kata dia.
Hingga saat ini, PLN juga masih berupaya untuk melakukan evakuasi pendataan serta pencarian korban peserta Employee Gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu malam (22/12).
PLN telah mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi korban di lokasi bencana. Made mengatakan bahwa total seluruh peserta family gathering sebanyak 225 orang.
"Kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban. Kami mohon doanya yang terbaik untuk korban," tuturnya.
Dia merinci dari jumlah keseluruhan yakni 225 perserta Employee Gathering PLN yang terkonfirmasi selamat ada 137 orang sedangkan yang meninggal ada 23 orang dan sisanya masih dilakukan pencarian.
Pada acara tersebut para pegawai PLN juga banyak yang membawa anak dan keluarga sehingga total keseluruhan yang ikut tidak hanya karyawan saja tapi juga anak dan istri.
Employee Gathering PLN juga dihibur oleh group band asal Yogyakarta Seventeen dan Teamlo yang juga ikut menjadi korban tsunami.
"Gathering ini kebetulan dilaksanakan di Tanjung Lesung, ada 225 yang ikut diantaranya pegawai istri dan anak-anaknya. Mereka sedang menikmati pertunjukan dari grup band Seventeen tiba-tiba datang hempasan ombak yang cukup besar," kata dia.
Terkait korban yang selamat dan ditemukan dibawa ke sejumlah rumah sakit antara lain di Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang, RS Cinere, RS Premiere Bintaro dan RS Siloam. "Sedangkan ada 65 orang yang belum ditemukan atau belum teridentifikasi maupun terinformasi," kata dia.
Bahkan pihaknya juga mengatakan bahwa evakuasi korban sempat dihentikan karena informasi ternjadinya tsunami susulan. "Setelah evakuasi dihentikan kami upayakan lagi setelah kondisi aman," ucapnya.
Kepala Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, mengatakan untuk saat ini, kondisi sistem kelistrikan khususnya di kawasan Panadeglang, Banteng mengalami pemadaman. Namun pihaknya menjanjikan kondisi sistem kelistrikan dapat normal kembali dalam waktu satu hingga dua hari ke depan.
Berdasarkan data PLN terdapat 146 gardu listrik berhasil dinyalakan sedangkan gardu yang masih padam ada sekitar 102 gardu. Selain itu, terdapat Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau tiang listrik roboh diterjang tsunami.
"Kurang lebih ada 41 tiang listrik rusak. Rinciannya ada 39 patah dan dua tiang listrik roboh. Namun dalam satu sampai dua hari ini kami akan terus berupaya untuk menormalkan kembali," ujar dia saat konferensi pers di kawasan Setia Budi, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Menurut dia upaya tersebut dilakukan dengan tim reaksi cepat untuk melakukan proses penormalan kondisi kelistrikan dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan. Bahkan tim manajemen PLN juga telah datang ke kawasan terdampak di Banten untuk mengupayakan supaya kondisi kelistrikan dapat normal kembali.
"Saat ini dari manajemen sudah berngkat kesana. Pak Haryanto selaku Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat memimpin langusng pemulihan listrik tsunami Selat Sunda. Kami berharap tentunya operasional di kawasan terdampak dapat segera pulih," kata dia.
Untuk sementara, kata dia, PLN menggunakan diesel khususnya di Pandeglang sebagai kawasan pemadaman listrik. Sementara untuk kawasan lain pihaknya menjamin kondisi listrik tetap normal bahkan tidak menggangu kawasan industri.
"Dalam waktu dekat sudah bisa dipulihkan karena yang penting pasokan listrik aman karena pembangkitnya tidak bermasalah. Untuk daerah terdampak yang belum teraktivasi listriknya digantikan sementara dengan diesel," kata dia.
Sementara di Lampung, pihaknya memastikan tidak ada masalah. Pasalnya PLN telah melakukan interkoneksi jaringan. "Jika salah satu bermasalah maka pasokannya akan diganti dengan pasokan lain," kata dia.
Hingga saat ini, PLN juga masih berupaya untuk melakukan evakuasi pendataan serta pencarian korban peserta Employee Gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu malam (22/12).
PLN telah mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi korban di lokasi bencana. Made mengatakan bahwa total seluruh peserta family gathering sebanyak 225 orang.
"Kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban. Kami mohon doanya yang terbaik untuk korban," tuturnya.
Dia merinci dari jumlah keseluruhan yakni 225 perserta Employee Gathering PLN yang terkonfirmasi selamat ada 137 orang sedangkan yang meninggal ada 23 orang dan sisanya masih dilakukan pencarian.
Pada acara tersebut para pegawai PLN juga banyak yang membawa anak dan keluarga sehingga total keseluruhan yang ikut tidak hanya karyawan saja tapi juga anak dan istri.
Employee Gathering PLN juga dihibur oleh group band asal Yogyakarta Seventeen dan Teamlo yang juga ikut menjadi korban tsunami.
"Gathering ini kebetulan dilaksanakan di Tanjung Lesung, ada 225 yang ikut diantaranya pegawai istri dan anak-anaknya. Mereka sedang menikmati pertunjukan dari grup band Seventeen tiba-tiba datang hempasan ombak yang cukup besar," kata dia.
Terkait korban yang selamat dan ditemukan dibawa ke sejumlah rumah sakit antara lain di Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang, RS Cinere, RS Premiere Bintaro dan RS Siloam. "Sedangkan ada 65 orang yang belum ditemukan atau belum teridentifikasi maupun terinformasi," kata dia.
Bahkan pihaknya juga mengatakan bahwa evakuasi korban sempat dihentikan karena informasi ternjadinya tsunami susulan. "Setelah evakuasi dihentikan kami upayakan lagi setelah kondisi aman," ucapnya.
(ven)