Kenaikan Harga Bahan Pokok Bayangi Inflasi, BI Sebut Musiman
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir tahun berpotensi mendongkrak inflasi Desember yang biasanya mengalami kenaikan, sehingga patut diwaspadai. Terkait hal itu Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa kenaikan tersebut tidak akan berlangsung lama, lantaran sifatnya hanya musiman.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bahwa harga daging ayam dan telur sejauh ini telah mulai merangkak naik. Hal ini tentu apabila tidak diantisipasi, bakal mempengaruhi inflasi pada akhir tahun.
"Khusus Desember itu kenaikan harga sifatnya musiman yaitu bahan makanan, telor ayam dan daging ayam secara keseluruhan ada kenaikan," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Sementara itu, terang dia tarif angkutan juga mengalami kenaikan dikarenakan peak season yang terjadi pada tahun baru. "Ya jadi angkutan juga naik karena tinggi permintaan, tapi itu hanya sementara," jelasnya.
Di sisi lain sebelumnya Badan Pusat Statisitik (BPS) mengklaim bahwa pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, jelang akhir tahun. Hal ini ditunjukkan dengan inflasi November 2018 terkendali.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, inflasi pada November 2018 sebesar 0,27% atau sedikit lebih rendah dibanding Oktober 2018 yang sebesar 0,28%. Meskipun, jika dibanding periode sama tahun sebelumnya, inflasi November 2018 masih lebih tinggi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bahwa harga daging ayam dan telur sejauh ini telah mulai merangkak naik. Hal ini tentu apabila tidak diantisipasi, bakal mempengaruhi inflasi pada akhir tahun.
"Khusus Desember itu kenaikan harga sifatnya musiman yaitu bahan makanan, telor ayam dan daging ayam secara keseluruhan ada kenaikan," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Sementara itu, terang dia tarif angkutan juga mengalami kenaikan dikarenakan peak season yang terjadi pada tahun baru. "Ya jadi angkutan juga naik karena tinggi permintaan, tapi itu hanya sementara," jelasnya.
Di sisi lain sebelumnya Badan Pusat Statisitik (BPS) mengklaim bahwa pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, jelang akhir tahun. Hal ini ditunjukkan dengan inflasi November 2018 terkendali.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, inflasi pada November 2018 sebesar 0,27% atau sedikit lebih rendah dibanding Oktober 2018 yang sebesar 0,28%. Meskipun, jika dibanding periode sama tahun sebelumnya, inflasi November 2018 masih lebih tinggi.
(akr)