PT Sang Hyang Seri Gandeng Bulog Genjot Produksi
A
A
A
JAKARTA - PT Sang Hyang Seri (SHS) akan terus meningkatkan produksi benih di tahun 2019. Salah satunya, mengoptimalkan produksi dengan memanfaatkan lahan seluas 3.000 hektare (ha) di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menurut Direktur Utama Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso, hal itu akan dilakukan melalui sinergi dengan BUMN lain, salah satunya dengan Perum Bulog.
"SHS akan meningkatkan sinergi dengan BUMN lain, dengan PI dan Bulog, dan Bulog sudah tandatangan MoU dan akan menandatangani kontrak kerja sama untuk memanfaatkan tanah di Sukamandi sebagai salah satu bahan raw material pengadaan gabah beras Bulog," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Dia pun mencatat realisasi produksi benih tahun 2018 hanya mencapai sekitar 20.000 ton atau jauh dari target yang sebelumnya dipatok BUMN tersebut sebesar 81.807 ton.
"Tahun 2018 kita berupaya untuk seoptimal mungkin. Kita memproduksi kurang lebih 20.000 ton. Memang jauh belum mencapai dari target 2018," jelasnya
Karyawan menjelaskan, 90% dari total produksi benih adalah berasal dari benih padi karena perusahaan berfokus pada program pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan benih padi nasional sebesar 350.000 ton. Pasalnya, realisasi produksi benih masih jauh dari target yang ditetapkan karena pabrik yang dimiliki belum bisa berfungsi secara optimal.
"Kami punya kapasitas kurang lebih 80.000 ton sesuai target, tapi memang saat ini belum optimal," akunya.
Menurut Direktur Utama Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso, hal itu akan dilakukan melalui sinergi dengan BUMN lain, salah satunya dengan Perum Bulog.
"SHS akan meningkatkan sinergi dengan BUMN lain, dengan PI dan Bulog, dan Bulog sudah tandatangan MoU dan akan menandatangani kontrak kerja sama untuk memanfaatkan tanah di Sukamandi sebagai salah satu bahan raw material pengadaan gabah beras Bulog," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Dia pun mencatat realisasi produksi benih tahun 2018 hanya mencapai sekitar 20.000 ton atau jauh dari target yang sebelumnya dipatok BUMN tersebut sebesar 81.807 ton.
"Tahun 2018 kita berupaya untuk seoptimal mungkin. Kita memproduksi kurang lebih 20.000 ton. Memang jauh belum mencapai dari target 2018," jelasnya
Karyawan menjelaskan, 90% dari total produksi benih adalah berasal dari benih padi karena perusahaan berfokus pada program pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan benih padi nasional sebesar 350.000 ton. Pasalnya, realisasi produksi benih masih jauh dari target yang ditetapkan karena pabrik yang dimiliki belum bisa berfungsi secara optimal.
"Kami punya kapasitas kurang lebih 80.000 ton sesuai target, tapi memang saat ini belum optimal," akunya.
(fjo)