Kementerian ESDM Fokus Bangun Infrastruktur bagi Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, lebih dari separuh anggarannya di tahun 2018 dimanfaatkan untuk pembangunan fisik bagi masyarakat luas. Hal itu ditujukan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"APBN berasal dari uang rakyat, itu harus dikembalikan dan dinikmati oleh rakyat," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam keterangan pers, Minggu (6/1/2019).
Arcandra memaparkan bahwa program-program Kementerian ESDM untuk masyarakat, di antaranya adalah pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) sebanyak 31.000 unit pada tahun 2018.
Program lainnya adalah Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Arcandra menjelaskan LTSHE diperuntukkan bagi masyarakat di desa-desa yang belum teraliri listrik. Tahun 2018, Kementerian ESDM membagikan lebih dari 170.000 LTSHE.
"Sewaktu kita mengadakan survei, ternyata desa yang belum teraliri listrik lebih dari 2.500 desa. Nah maka dari itu, pemerintah berusaha agar masyrakat bisa menikmati listrik dengan menargetkan rasio elektrifikasi tahun lalu di atas 98%. Alhamdulillah bisa tercapai," jelas Arcandra.
Selain itu, lanjut dia, program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga selama dua tahun terakhir mencapai lebih dari 130 titik. Masyarakat di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dapat menikmati harga BBM sama seperti di Jawa. Kemudian, program pembangunan sumur bor untuk di daerah yang sulit air bersih, serta program konversi BBM menjadi gas untuk nelayan atau converter kit.
"Dengan adanya konversi BBM ke gas untuk nelayan, ketika sudah menggunakan elpiji, nelayan bisa melakukan penghematan per hari sekitar Rp30.000 hingga Rp35.000," tandasnya.
"APBN berasal dari uang rakyat, itu harus dikembalikan dan dinikmati oleh rakyat," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam keterangan pers, Minggu (6/1/2019).
Arcandra memaparkan bahwa program-program Kementerian ESDM untuk masyarakat, di antaranya adalah pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) sebanyak 31.000 unit pada tahun 2018.
Program lainnya adalah Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Arcandra menjelaskan LTSHE diperuntukkan bagi masyarakat di desa-desa yang belum teraliri listrik. Tahun 2018, Kementerian ESDM membagikan lebih dari 170.000 LTSHE.
"Sewaktu kita mengadakan survei, ternyata desa yang belum teraliri listrik lebih dari 2.500 desa. Nah maka dari itu, pemerintah berusaha agar masyrakat bisa menikmati listrik dengan menargetkan rasio elektrifikasi tahun lalu di atas 98%. Alhamdulillah bisa tercapai," jelas Arcandra.
Selain itu, lanjut dia, program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga selama dua tahun terakhir mencapai lebih dari 130 titik. Masyarakat di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dapat menikmati harga BBM sama seperti di Jawa. Kemudian, program pembangunan sumur bor untuk di daerah yang sulit air bersih, serta program konversi BBM menjadi gas untuk nelayan atau converter kit.
"Dengan adanya konversi BBM ke gas untuk nelayan, ketika sudah menggunakan elpiji, nelayan bisa melakukan penghematan per hari sekitar Rp30.000 hingga Rp35.000," tandasnya.
(fjo)