Kementerian ESDM Mendorong Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi penyediaan tenaga listrik dengan pengaturan operasi pembangkit dan jaringan yang optimal. Melalui efisiensi tersebut diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dan menjamin ketersediaan tenaga listrik yang andal bagi seluruh pelosok Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dalam acara Rapat Verifikasi Susut Jaringan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Triwulan I Tahun 2024, Rabu (29/5/2024).
“Dengan target susut ( jaringan listrik ) yang semakin kecil, maka PLN harus selalu melakukan efisiensi penyediaan tenaga listrik seperti pengaturan operasi pembangkit dan jaringan yang optimal, serta implementasi work plan dan action plan susut jaringan tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) baik aspek susut teknis dan non teknis,” tegas Jisman.
Lebih lanjut Jisman menjelaskan bahwa seiring dengan pertumbuhan beban listrik, penambahan membangun jaringan tenaga listrik baik transmisi maupun distribusi juga dilakukan. Dengan pertumbuhan panjang jaringan ini maka perlu dilakukan pengendalian susut jaringannya.
“Pertumbuhan panjang jaringan tentunya secara alami akan mempengaruhi besarnya susut jaringan tenaga listrik, sehingga perlu pengendalian terhadap susut jaringan,” ungkap Jisman.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana menyampaikan, bahwa PT PLN (Persero) terus melakukan berbagai upaya dalam mencapai susut hijau/penurunan susut jaringan dalam Semester I Tahun 2024.
“Diantaranya mengejar realisasi tagihan susulan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) dengan melakukan P2TL gabungan diluar jam kerja rutin,” ungkap Wayan.
Berdasarkan data, realisasi susut jaringan terus membaik/menurun dimana dalam kurun waktu 10 tahun (2014 s.d 2023) capaian susut jaringan turun sebesar 1,95% (10,58% di 2014 menjadi 8,63% pada 2023).
Pencapaian target ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi PLN untuk bekerja lebih keras lagi, mengoptimalkan implementasi work plan dan action plan dan mengupayakan alternatif lain sehingga pada akhir tahun 2024, realisasi susut jaringan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan.
“Semoga kita bersama dapat menemukan upaya-upaya terobosan atau work plan baru untuk terus berupaya menekan susut jaringan baik sisi teknis dan non teknis,” tutup Jisman.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dalam acara Rapat Verifikasi Susut Jaringan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Triwulan I Tahun 2024, Rabu (29/5/2024).
“Dengan target susut ( jaringan listrik ) yang semakin kecil, maka PLN harus selalu melakukan efisiensi penyediaan tenaga listrik seperti pengaturan operasi pembangkit dan jaringan yang optimal, serta implementasi work plan dan action plan susut jaringan tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) baik aspek susut teknis dan non teknis,” tegas Jisman.
Lebih lanjut Jisman menjelaskan bahwa seiring dengan pertumbuhan beban listrik, penambahan membangun jaringan tenaga listrik baik transmisi maupun distribusi juga dilakukan. Dengan pertumbuhan panjang jaringan ini maka perlu dilakukan pengendalian susut jaringannya.
“Pertumbuhan panjang jaringan tentunya secara alami akan mempengaruhi besarnya susut jaringan tenaga listrik, sehingga perlu pengendalian terhadap susut jaringan,” ungkap Jisman.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana menyampaikan, bahwa PT PLN (Persero) terus melakukan berbagai upaya dalam mencapai susut hijau/penurunan susut jaringan dalam Semester I Tahun 2024.
“Diantaranya mengejar realisasi tagihan susulan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) dengan melakukan P2TL gabungan diluar jam kerja rutin,” ungkap Wayan.
Berdasarkan data, realisasi susut jaringan terus membaik/menurun dimana dalam kurun waktu 10 tahun (2014 s.d 2023) capaian susut jaringan turun sebesar 1,95% (10,58% di 2014 menjadi 8,63% pada 2023).
Pencapaian target ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi PLN untuk bekerja lebih keras lagi, mengoptimalkan implementasi work plan dan action plan dan mengupayakan alternatif lain sehingga pada akhir tahun 2024, realisasi susut jaringan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan.
“Semoga kita bersama dapat menemukan upaya-upaya terobosan atau work plan baru untuk terus berupaya menekan susut jaringan baik sisi teknis dan non teknis,” tutup Jisman.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)