Penataan Dermaga Tawiri Gunakan Dana SBSN Rp130 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meresmikan Penataan Kawasan Dermaga Tawiri di Ambon, Maluku. Dermaga Tawiri yang merupakan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang dibangun sebagai tempat bersandar kapal-kapal perang tonase besar milik TNI AL.
Pembangunan Dermaga Tawiri dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan salah satu instrumen pembiayaan selain instrumen langsung kepada kementerian/lembaga, rupiah murni, dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.
"Untuk menciptakan ketahanan ekonomi kita tidak tergantung kepada satu instrumen saja, jadi kita bisa membuat pilihan, kita bisa mampu untuk membuat pilihan-pilihan pembangunan," ujar Menkeu dalam keterangan pers, Rabu (9/1/2019).
Untuk membangun dermaga tersebut, Pemerintah telah mengalokasikan dana SBSN total sebesar Rp130 miliar dalam dua tahun anggaran, yaitu Rp20 miliar untuk tahun 2016 dan Rp110 miliar untuk tahun 2017.
"Hari ini kita bisa melihat proyek yang sifatnya dilakukan multiyears dan berhasil sukses. Diharapkan bisa memperkuat pertahanan bagi TNI AL, khususnya di wilayah timur Indonesia. Dan juga bisa mempercantik dan memperindah kawasan sekitar Pantai Tawiri," jelas Menkeu.
Dermaga Tawiri menggantikan dermaga TNI AL di Desa Halong yang harus dipindahkan karena kapal perang TNI AL tidak dapat merapat setelah dibangunnya Jembatan Merah Putih. Dermaga ini juga berfungsi sebagai tempat pengisian perbekalan seperti bahan bakar, air tawar, bahan makanan, amunisi, obat-obatan, perawatan kesehatan bagi anak buah kapal Kapal Perang Republik Indonesia, maupun perbaikan dan perawatan kapal bila terjadi kerusakan peralatan kapal.
Lingkup pekerjaan di Dermaga TNI AL tersebut antara lain pembangunan gedung kantor dan staf, lapangan, kantor Detasemen Markas, gudang senjata dan amunisi, gedung serbaguna, pos penjagaan, balai pengobatan, kantor Satuan Komunikasi, kantor Dinas Angkutan, kantor Polisi Militer AL, hanggar, rumah genset dan panel, gudang Dinas Perbekalan, mekanikal elektrikal dermaga, kantor Dinas Syahbandar AL, dermaga operasi, penataan lanskap dan pagar area dermaga.
Selain meresmikan Dermaga Tawiri, Menkeu juga meresmikan proyek Revitalisasi Pantai dan Penataan Kawasan Wainitu. Menurutnya, revitalisasi pantai dan penataan kawasan Wainitu penting untuk memperkuat perekonomian di kota Ambon. Proyek ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah untuk membangun dari daerah pinggiran.
"Dengan adanya fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah, saya berharap kegiatan ekspor dan impor dapat ditingkatkan. Kami siap bekerja sama untuk menyediakan instrumen fiskal yang dibutuhkan, apakah nanti dalam pembangunan kawasan berikat, subsidi bagi pengusaha untuk dapat berinvestasi, saya akan siap membantu untuk meningkatkan perekonomian di Maluku, terutama bagi daerah-daerah yang masih tertinggal," ungkap Menkeu.
Pembangunan Dermaga Tawiri dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan salah satu instrumen pembiayaan selain instrumen langsung kepada kementerian/lembaga, rupiah murni, dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.
"Untuk menciptakan ketahanan ekonomi kita tidak tergantung kepada satu instrumen saja, jadi kita bisa membuat pilihan, kita bisa mampu untuk membuat pilihan-pilihan pembangunan," ujar Menkeu dalam keterangan pers, Rabu (9/1/2019).
Untuk membangun dermaga tersebut, Pemerintah telah mengalokasikan dana SBSN total sebesar Rp130 miliar dalam dua tahun anggaran, yaitu Rp20 miliar untuk tahun 2016 dan Rp110 miliar untuk tahun 2017.
"Hari ini kita bisa melihat proyek yang sifatnya dilakukan multiyears dan berhasil sukses. Diharapkan bisa memperkuat pertahanan bagi TNI AL, khususnya di wilayah timur Indonesia. Dan juga bisa mempercantik dan memperindah kawasan sekitar Pantai Tawiri," jelas Menkeu.
Dermaga Tawiri menggantikan dermaga TNI AL di Desa Halong yang harus dipindahkan karena kapal perang TNI AL tidak dapat merapat setelah dibangunnya Jembatan Merah Putih. Dermaga ini juga berfungsi sebagai tempat pengisian perbekalan seperti bahan bakar, air tawar, bahan makanan, amunisi, obat-obatan, perawatan kesehatan bagi anak buah kapal Kapal Perang Republik Indonesia, maupun perbaikan dan perawatan kapal bila terjadi kerusakan peralatan kapal.
Lingkup pekerjaan di Dermaga TNI AL tersebut antara lain pembangunan gedung kantor dan staf, lapangan, kantor Detasemen Markas, gudang senjata dan amunisi, gedung serbaguna, pos penjagaan, balai pengobatan, kantor Satuan Komunikasi, kantor Dinas Angkutan, kantor Polisi Militer AL, hanggar, rumah genset dan panel, gudang Dinas Perbekalan, mekanikal elektrikal dermaga, kantor Dinas Syahbandar AL, dermaga operasi, penataan lanskap dan pagar area dermaga.
Selain meresmikan Dermaga Tawiri, Menkeu juga meresmikan proyek Revitalisasi Pantai dan Penataan Kawasan Wainitu. Menurutnya, revitalisasi pantai dan penataan kawasan Wainitu penting untuk memperkuat perekonomian di kota Ambon. Proyek ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah untuk membangun dari daerah pinggiran.
"Dengan adanya fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah, saya berharap kegiatan ekspor dan impor dapat ditingkatkan. Kami siap bekerja sama untuk menyediakan instrumen fiskal yang dibutuhkan, apakah nanti dalam pembangunan kawasan berikat, subsidi bagi pengusaha untuk dapat berinvestasi, saya akan siap membantu untuk meningkatkan perekonomian di Maluku, terutama bagi daerah-daerah yang masih tertinggal," ungkap Menkeu.
(fjo)