Produksi Migas Pertamina Tumbuh 42% Sepanjang 2018

Kamis, 17 Januari 2019 - 16:30 WIB
Produksi Migas Pertamina Tumbuh 42% Sepanjang 2018
Produksi Migas Pertamina Tumbuh 42% Sepanjang 2018
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) mencapai 768.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 42% lebih tinggi dari realisasi produksi pada 2017 yang sebesar 542.000 BOEPD.

Peningkatan produksi ini dihasilkan dari kombinasi keberhasilan upaya meningkatkan produksi dan menahan laju penurunan produksi dari aset-aset yang ada.

"Kinerja hulu Pertamina menunjukkan tren positif dan akan terus dipertahankan untuk menopang pemenuhan kebutuhan energi nasional," kata Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Secara terinci, produksi migas tersebut terdiri dari produksi minyak yang mencapai 291.000 barel per hari (bph) atau meningkat 22% dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar 238.000 bph, serta produksi gas sebesar 2.763 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang 57% lebih tinggi dari produksi 2017 yang sebesar 1.760 MMSCFD.

Dharmawan mengatakan, pencapaian tersebut juga didukung masuknya beberapa Wilayah Kerja (WK) terminasi yang dialihkelolakan kepada Pertamina ke dalam sistem produksi perusahaan, antara lain WK Mahakam, WK Sanga-Sanga, WK East Kalimantan, dan WK OSES (Offshore South East Sumatera).

Sementara itu, aset Pertamina di luar negeri yang dikelola melalui anak usaha Pertamina Internasional EP (PIEP) pada periode yang sama membukukan pencapaian produksi minyak sebesar 102 bph dan gas 299 MMSCFD. Produksi migas tersebut dihasilkan dari tiga aset utama di Aljazair, Irak, Malaysia, dan sembilan negara lainnya.

Selain migas, kinerja panas bumi Pertamina pada 2018 juga meningkat signifikan. Pada 2018, produksi panas bumi Pertamina mencapai 4.145 GWh atau meningkat 6% dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar 3.900 GWh.

Untuk tahun 2019, sambung Dharmawan, Pertamina akan mempertahankan produksi migas dalam negeri sebesar 758.000 BOEPD dengan rincian minyak 302.000 bph dan gas 2.643 MMSCFD.

Dharmawan mengatakan, pada tahun ini hulu Pertamina akan melakukan pendekatan yang tidak biasa dalam pengoperasian aset-asetnya. Fokus pendekatan pada 2019 juga diarahkan pada meminimalkan kehilangan produksi dengan menjaga integritas dari fasilitas produksi, meningkatkan efektivitas biaya operasi, serta pengembangan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.

"Sebagai BUMN dan pengelola aset negara, kami akan terus memperkuat baseline produksi untuk memastikan kita akan memaksimalkan recovery factor di semua lapangan migas Pertamina dan dengan pendekatan yang ekonomis dan efektif," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3706 seconds (0.1#10.140)