Penerbangan LCC Bukan Sekadar Murah

Minggu, 20 Januari 2019 - 08:12 WIB
Penerbangan LCC Bukan Sekadar Murah
Penerbangan LCC Bukan Sekadar Murah
A A A
JAKARTA - Penetapan biaya bagi penumpang pesawat low-cost carrier (LCC) tertentu yang membawa bagasi mengagetkan konsumen.

Selama ini konsumen memang tidak dikenakan biaya saat membawa barang ke bagasi pesawat. Gejolak ini timbul salah satunya karena kurang pemahaman tentang penerbangan berbiaya rendah atau LCC. Penerbangan LCC berbeda dengan penerbangan full service.

Selama ini LCC dianggap penerbangan dengan harganya yang sekadar murah. Padahal, harga tiket LCC yang lebih rendah dari full service ini disesuaikan dengan kebutuhan penumpang. Pada penerbangan full service, penumpang akan mendapatkan bebas biaya bagasi hingga 20 kg, makanan-minuman selama penerbangan, snack, handuk, atau hiburan.

Berbagai fasilitas di atas sebenarnya dibebankan harga tiket pada penerbangan full service.Ini terasa tidak adil jika beberapa penumpang tidak membutuhkan fasilitas di atas, namun harus membayar tiket dengan beban fasilitas penerbangan full service.

Ada beberapa penumpang yang hanya istirahat saat penerbangan dan tiba di tempat tujuan tepat waktu. Nah, untuk mengakomodasi kepentingan penumpang pesawat yang tidak membutuhkan fasilitas bagasi, makanan-minuman atau hiburan, maka muncul konsep penerbangan LCC.

Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group wilayah operasional Indonesia, Dendy Kurniawan mengatakan, biaya tambahan biasa dikenakan pada penumpang maskapai LCC saat ada permintaan khusus seperti menempati kursi tertentu. Begitu pun dengan bagasi karena tidak termasuk dengan layanan.

Inovasi memang harus dilakukan. Dendy mengaku Air Asia selalu berusaha memberi kemudahan pesanan, bayar, proses check-in, boarding, semua diupayakan lebih unggul. “Kunci bertahan di kompetisi ialah efisien. Kalau tidak, maka akan sangat sulit karena harga menjadi mahal,” tuturnya.

Corporate Communication Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, seluruh penerbangan domestik Lion Air kini tak lagi memberlakukan bagasi seberat 20kg secara cuma-cuma. Sedangkan Wings Air tidak lagi menggratiskan bagasi 10kg per penumpang.

“Penumpang diperbolehkan membawa satu bagasi kabin dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi seperti tas laptop, perlengkapan bayi, buku, dan tas jinjing wanita,” tutur Danang. Menurutnya, konsep LCC merupakan penerbangan berbiaya murah dengan layanan minimum.

Maskapai menawarkan fasilitas berbayar yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti pembelian bagasi dan makanan. Meskipun layanan minim, LCC tetap mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.

Hal ini menjadi suatu kewajiban yang sudah diatur sesuai standard operating procedure (SOP), ketentuan regulator dan internasional.

“Lion Air mengoperasikan pesawat generasi terbaru yang langsung didatangkan dari pabrikan pesawat. Pesawat baru tentunya dapat memberikan pengalaman terbang tersendiri bagi wisatawan, pebisnis dan generasi milenial yang hobi traveling,” ungkap Danang kepada KORAN SINDO.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, ketentuan baru dari Lion Grup tersebut merupakan hak perusahaan terutama untuk maskapai LCC.

Jika maskapai LCC memasang tarif bagasi yang mahal, penumpang juga akan menghitung keseluruhan dan membandingkan. “Kalau ternyata lebih mahal LCC dibanding full service, tentu penumpang akan beralih ke maskapai full service atau medium service,” jelasnya.

Menurutnya, bagasi berbayar menguntungkan penumpang yang tidak membawa bagasi sebab selama ini penumpang yang tidak membawa barang lebih ikut menanggung biaya bagasi. Sementara dari sisi maskapai, mereka dapat memperhitungkan penumpang yang membawa bagasi dan tidak sehingga sisa ruang bagasi dapat dijual untuk angkut kargo.

“Yang terjadi sebenarnya adalah perusahaan maskapai sudah lelah banting harga. Dan saat ini mereka telah kembali ke harga normal, namun itu pun hanya berlaku di waktu penerbangan populer seperti di antara pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-19.00 WIB, maka harga tiket berbeda jika dibandingkan dengan penerbangan siang dan malam hari,” jelas Alvin.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hengki Angkasawan mengungkapkan, Kemenhub mengizinkan penghapusan biaya bagasi karena Citilink, Lion Air, dan Wings Air masuk dalam kategori no frills yang memiliki ketentuan bagasi dapat dikenakan biaya.

Terkait tarif pun, Kemenhub menyerahkan sepenuhnya kepada maskapai penerbangan. Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada maskapai agar tarif bagasi berbayar dapat ditambah tarif batas atas (TBA) kelompok no frills yang diberlakukan tidak melebihi tarif penumpang TBA kelompok medium service.

“Sehingga, jangan sampai muncul pelayanan no frills tarif net yang dibayarkan penumpang sama dengan tarif kelompok medium service dan full service,” jelas Hengki.

Menurutnya, TBA kelompok no frills dengan TBA kelompok medium service dan full service berbeda-beda sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. (Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3199 seconds (0.1#10.140)