Harga Minyak Dunia Naik Tipis Saat Pertumbuhan Global Rentan
A
A
A
SYDNEY - Harga minyak mentah dunia terpantau stabil pada perdagangan, Kamis (24/1/2019) meski keprihatinan atas pertumbuhan global serta peningkatan yang tajam pada saham AS membuat pasar masih di bawah tekanan. Sementara itu penurunan stok minyak Amerika Serikat (AS) juga terus memberikan kejutan.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan International diperdagangkan ke level USD61.17 barel pada pukul 0124 GMT, atau meningkat 3 sen dari penutupan terakhir setelah setelah ditutup turun 0,6% dalam sesi sebelumnya. Sedangkan harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertambah menjadi USD52.63 per barel.
Terakhir kali WTI berjangka ditutup sedikit berubah pada perdagangan Rabu. Para analis mengatakan harga minyak dunia tetap di bawah tekanan saat meningkatnya keprihatinan tentang perlambatan angka pertumbuhan ekonomi global. "Permintaan energi global telah menyusut seiring ketidakpastian yang tetap ada dalam pikiran investor," kata Alfonso Esparza seorang analis senior, OANDA.
Analis juga menunjukkan kejutan setelah kilang AS memotong output, menurut data industri. Persediaan minyak mentah naik oleh 6,6 juta barel selam satu pekan yang berakhir 18 Januari untuk menjadi 443.6 juta, dibandingkan dengan analis harapan untuk penurunan 42.000 barel. Bensin meningkat sebesar 3,6 juta barel, dibandingkan dengan harapan dalam Reuters jajak pendapat untuk keuntungan 2,7 juta barel.
Sementara kesuksesan usaha OPEC akan menjadi sukses dipertanyakan, lantaran juga akan tergantung pada produksi minyak di Amerika Serikat, dimana output minyak mentah Negeri Paman San melompat hingga 2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2018 untuk berada di level 11,9 juta bpd yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan International diperdagangkan ke level USD61.17 barel pada pukul 0124 GMT, atau meningkat 3 sen dari penutupan terakhir setelah setelah ditutup turun 0,6% dalam sesi sebelumnya. Sedangkan harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertambah menjadi USD52.63 per barel.
Terakhir kali WTI berjangka ditutup sedikit berubah pada perdagangan Rabu. Para analis mengatakan harga minyak dunia tetap di bawah tekanan saat meningkatnya keprihatinan tentang perlambatan angka pertumbuhan ekonomi global. "Permintaan energi global telah menyusut seiring ketidakpastian yang tetap ada dalam pikiran investor," kata Alfonso Esparza seorang analis senior, OANDA.
Analis juga menunjukkan kejutan setelah kilang AS memotong output, menurut data industri. Persediaan minyak mentah naik oleh 6,6 juta barel selam satu pekan yang berakhir 18 Januari untuk menjadi 443.6 juta, dibandingkan dengan analis harapan untuk penurunan 42.000 barel. Bensin meningkat sebesar 3,6 juta barel, dibandingkan dengan harapan dalam Reuters jajak pendapat untuk keuntungan 2,7 juta barel.
Sementara kesuksesan usaha OPEC akan menjadi sukses dipertanyakan, lantaran juga akan tergantung pada produksi minyak di Amerika Serikat, dimana output minyak mentah Negeri Paman San melompat hingga 2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2018 untuk berada di level 11,9 juta bpd yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(akr)