Tahun 2019, Modalku Salurkan Pinjaman Usaha untuk Kemajuan UMKM
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang semakin bertumbuh menjadi perhatian bagi Modalku. Tahun ini, Modalku berfokus meneruskan visi dengan keyakinan bahwa ''Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan”. Modalku pun menargetkan mencapai sebanyak mungkin UMKM yang akan mendapatkan akses pendanaan.Selain itu melakukan penetrasi lebih mendalam dengan produk-produk yang ada. Saat ini, Modalku menawarkan bermacam layanan untuk kebutuhan UMKM yang berbeda-beda, termasuk pinjaman UKM, invoice financing yang didasari invoice/tagihan usaha, dan pinjaman merchant online lewat Saldo Prioritas. Ini menunjukkan tingginya respons serta kebutuhan pasar Indonesia akan pinjaman UMKM.''Sebenarnya fokus Modalku di tahun 2019 tetap konsisten dengan visi dan misi kami di tahun-tahun sebelumnya, yaitu menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Caranya dengan menyediakan pinjaman UMKM untuk perkembangan bisnis usaha lokal. Kami memperkuat message kami untuk tahun ini,''kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya di Jakarta.Dia menjelaskan bahwa semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan menjadi intisari dari kepercayaan tim selama ini. Modalku akan menekankan 3 aspek. Pertama, compliance atau kepatuhan terhadap hukum. Sejak berdiri, Modalku selalu menaati regulasi yang ada agar pertumbuhan industri P2P lending di Indonesia kuat namun tetap sehat. Tahun ini, compliance akan lebih ditekankan agar industri P2P lending semakinterorganisir dan berkomitmen terhadap perlindungan konsumen.Aspek kedua, e-commerce. Di tahun 2018, Modalku meluncurkan Saldo Prioritas bersama Tokopedia sebagai layanan untuk melancarkan arus kas penjual online. Tahun ini, pinjaman usaha bagi e-commerce akan diperluas dan terus diperbarui. Yang ketiga, kecepatan, yaitu kebutuhan utama UMKM saat mencari pinjaman. ''Tim Modalku akan semakin fokus mendukung kecepatan akses pendanaan untuk menjawab kebutuhan tersebut,''ujarnya.Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana UMKM peminjam dipertemukan dengan pemberi pinjaman (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return yang menarik, lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi, sekaligus ikut serta memberdayakan usaha lokal.Dari sisi pemberi pinjaman, Modalku mencatat sekitar 60.000 akun yang terdaftar dengan 40% masuk dalam rentang usia milenial. Generasi milenial adalah segmen terbesar pemberi pinjaman Modalku karena produk yang ditawarkan intuitif bagi mereka. Produknya mudah digunakan, bahkan dapat digunakan dengan smartphone kapanpun dan di manapun dengan mobile app.Sifatnya terjangkau, di mana pemberi pinjaman dapat mendanai UMKM mulai dari Rp 100 ribu per pinjaman. Pendanaan bersifat jangka pendek, yaitu 1 - 24 bulan (tergantung jenis pinjaman), jadi pemberi pinjaman tidak menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kembali pokok dana beserta bunganya.Modalku yang kini genap berusia 3 tahun pun merayakan pencapaian-pencapaian yang telah diraih. Pertumbuhan startup peer-to-peer (P2P) lending ini selama tahun 2018 adalah lebih dari 3 kali pertumbuhan di tahun 2017. Hingga saat ini, Modalku telah mencapai total pendanaan sekitar Rp4 triliun di Asia Tenggara termasuk Singapura, Indonesia dan Malaysia. Dari angka ini, lebih dari Rp 2,2 triliun sudah dicairkan bagi UMKM.
(aww)