January Effect, IHSG Ditutup Tembus Level 6.532 Saat Bursa Asia Mixed

Kamis, 31 Januari 2019 - 16:51 WIB
January Effect, IHSG...
January Effect, IHSG Ditutup Tembus Level 6.532 Saat Bursa Asia Mixed
A A A
JAKARTA - Kenaikan indeks saham di Januari atau yang biasa disebut January Effect sedang terjadi di bursa Indonesia. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan, Kamis (31/1/2019) menguat 68,78 poin atau setara 1,06% menjadi 6.532,97 ketika bursa Asia bergerak mixed alias variatif.

IHSG menyentuh level psikologis cukup besar, meski level 6.500 bukanlah rekor baru pasar saham Tanah Air. Seperti diketahui indeks pernah menyentuh level terbaiknya sepanjang masa pada posisi 6.689,29 yang terjadi 19 Februari 2018 silam.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp28,04 triliun dengan 23,55 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp11,54 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp18,01 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp6,47 triliun. Tercatat sebesar 251 saham menguat, 189 saham melemah dan 131 saham stagnan.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu keuangan yang menanjak 1,73% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor industri dasar yang jatuh 0,21%.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, saham-saham pada bursa utama Asia hingga sesi akhir perdagangan, Kamis terlihat bervariasi terimbas data resmi China menunjukkan bahwa ekonomi ekonomi terbesar di dunia itu mengalami kontraksi dalam dua bulan beruntun di Januari 2019. Aktivitas pabrik China menyusut seiringi masih mencuatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi bakal berkepanjangan.

Pasar saham daratan China mengakhiri sesi perdagangan menjelang akhir pekan dengan beragam. Komposit Shanghai naik sekitar 0,35% menjadi 2.584,57 untuk mengiringi tergelincirnya Komposit Shenzhen mencapai 0,698% untuk menyentuh level 1.274,74. Sementara itu, indeks Hang Seng, Hong Kong naik sekitar 1% atau setara dengan 299.62 poin di posisi 27.942,47.

Pergerakan pasar terjadi setelah data resmi China menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di Januari berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur untuk Januari mencapai 49,5 menurut Biro Statistik Nasional China meski lebih tinggi dari 49,4 yang dilaporkan pada bulan sebelumnya.

Pada tempat lain di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,06% dan bertengger ke level 20.773,49 ketika indeks Topix juga bertambah 1,08% dan menyentuh posisi 1.567,49 di akhir sesi. Lompatan tersebut ditopang penguatan saham konglomerat Jepang Softbank Group mencapai 4,77%. Namun indeks Kospi Korea Selatan, mencetak sedikit keruguan usai memerah 0,06% di posisi 2.204,85

Saham industri kelas berat seperti Samsung Electronics tergelincir 0,54% setelah perusahaan memperingatkan laba yang lebih lemah pada 2019 menyusul penurunan 29% pada laba operasional kuartal keempatnya. Di Australia, ASX 200 ikut menyusut 0,37% untuk ditutup pada level 5.864,70 dengan subindeks energi naik 1,7% setelah kenaikan harga minyak.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)