Agar Pemuda Indonesia Sukses, Amran: Ubah Kebiasaan Hidup

Rabu, 06 Februari 2019 - 23:40 WIB
Agar Pemuda Indonesia Sukses, Amran: Ubah Kebiasaan Hidup
Agar Pemuda Indonesia Sukses, Amran: Ubah Kebiasaan Hidup
A A A
JAKARTA - Para generasi muda yang menginginkan menjadi konglomerat, pengusaha sukses, ada baiknya menekuni bidang pertanian dan menjadi petani. Demikian disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menerima kunjungan Jajaran pengurus pusat dan daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Amran menyatakan delapan dari 10 pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian. "Anda sebagai pemuda harus mengubah kebiasaan. Tekad kuat dan kerja keras, akan mengubah nasib Anda," ujar Amran dalam keterangan di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Untuk itu, tegas Amran, pemuda Indonesia harus memiliki karakter yang kuat dan cerdas sehingga mampu menjadi pemimpin dan pengusaha yang sukses di masa depan. Kunci paling utama yang harus dilakukan adalah berinovasi, kalau sudah berhasil terus lakukan "The Power or Repetition".

"Dulu saya miskin, baju kemeja putih dan celana hitam serta ikat pinggang itu saja yang saya pakai selama 6 tahun. Umur 9 tahun saya sudah cari uang, gali batu gunung. Kami lahir dalam keadaan miskin, tapi kami tidak ingin dikuburkan dalam keadaan miskin. Saya kerja keras di bidang pertanian. Dulu saya tahun 1989 pinjam uang Rp500.000 dalam waktu 8 tahun menjadi Rp3 triliun. Kalau kita kerja keras pasti bisa sukses," ucap Amran.

Lebih lanjut Amran membeberkan, capaian kebijakan pangan selama empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Hal ini di antaranya terlihat dari data BPS, lompatan inflasi pangan di tahun 2014 sebesar 10,57% menjadi 1,26% di tahun 2017.

"Ini lompatan yang luar biasa, bisa dikatakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Melompati 12 negara besar seperti Jerman dan China dilompati," bebernya.

Capaian berikut, sambung Amran, Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian meningkat 47,2% dari Rp994,8 triliun pada 2013 menjadi Rp1.463,9 triliun pada 2018. Ini pun merupakan lompatan kinerja pangan yang luar biasa.

"Untuk data PDB ini sudah divalidasi oleh BPS. Sektor pertanian menyumbang dalam peningkatan PDB. Jadi dari dua lompatan ini saja terjadi penurunan inflasi dan kenaikan PDB, pada empat tahun pemerintahan Jokowi-JK sudah sangat menggembirakan. Lompatan ini tidak terlepas dari program dan kebijakan yang sudah kami lakukan. Kita dorong pertanian dengan teknologi," ucap Amran.

Menurut Amran, capaian tersebut diraih melalui langkah atau program terobosan, sehingga tidak serta merta terjadi. Diantaranya melalui perubahan kebijakan atau perubahan sistem melalui online single submission dan pengurusan izin dokumen ekspor yang disusun sesingkat mungkin.

Hingga saat ini, Kementan telah melakukan deregulasi dengan mencabut 291 Permentan atau Kepmentan. "Dulu mengurus izin bisa butuh waktu 3 tahun, 1 tahun, atau 3 bulan. Tapi hari ini di Kementan tanpa pungli, kalau kami temukan kami langsung pecat, sekarang mengurus izin hanya butuh 3 jam dan tidak perlu ketemu," bebernya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4120 seconds (0.1#10.140)