GI dan Transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane Beroperasi, PLN Hemat Miliaran
GI dan Transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane Beroperasi, PLN Hemat Miliaran
A
A
A
MEDAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) secara resmi mengoperasikan Gardu Induk (GI) dan Transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane. Sebagai wujud syukur atas pengoperasian jaringan yang bakal membuat listrik di Sumut-Aceh semakin handal, PT PLP UIP Sumbagut bersama PLN UPP Jaringan Aceh melakukan Tasyakuran Energize Gardu Induk dan Transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Octavianus Padudung mengatakan, dengan beroperasinya Gardu Induk dan SUTT 150 kV Brastagi-Kutacane ini sangat bermanfaat bagi sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara umumnya dan Provinsi Aceh pada khususnya.
"Karena PLTD Kuning dan PLTD Sewa yang selama ini beroperasi telah dihentikan dan kita berhemat sekitar Rp76,4 Miliar per tahun," terangnya di Kantor GI Kutacane di Desa Bambel Gabungan, Kelapa Gading, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara. Jumat (8/2/2019).
Dia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah membantu proses jalannya pembangunan proyek. "Saya juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim PT PLN (Persero) UPP Jaringan Banda Aceh yang telah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas hingga proyek ini dapat selesai dan juga para Vendor yang telah dipercaya untuk melaksanakan pembangunan proyek ini," ujarnya.
Harapannya dengan selesainya Pembangunan Gardu Induk Kutacane ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Tenggara. Sementara itu, Manajer PT PLN UPP Jaringan Aceh, Khairizal menuturkan GI dan transmisi ini sebenarnya sudah energize pada 29 Desember 2018 lalu.
"Pembangunan proyek ini mulai dilaksanakan pada Desember tahun 2011. Karena sempat terkendala masalah penolakan warga tentang ganti rugi tanah yang dianggap tidak sesuai. Namun berkat kerja keras seluruh tim maka kendala tersebut dapat diselesaikan," tuturnya.
Dikatakan Khairizal, transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane ini melintasi Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara dan melintasi 3 Kabupaten yaitu Karo, Dairi dan Aceh Tenggara, serta melintasi 15 Kecamatan. "Jumlah tower yang dibangun sebanyak 354 dan panjang lintasan 220,96 KMS. Serta kapasitas Trafo GI Kutacane adalah 1x 30 MVA," ungkapnya.
Sambung dia menambahkan kondisi Aceh yang berbukit dan banyak pegunungan, membuat pihaknya membutuhkan kerja keras dalam usaha pembangunannya. "Untuk itu melalui acara ini saya selaku Manajer PT PLN (Persero) UPP Jaringan Banda Aceh menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat aceh dan stakeholder yang telah membantu proses jalannya pembangunan proyek ini," ujar dia.
Sebelumnya, PT PLN telah sukses melakukan energize terhadap Gardu Induk New Padangsidimpuan dan Panyabungan. Dalam kegiatan itu juga diisi dengan pemberian santunan kepada ratusan yatim piatu dan penyerahan cenderamata kepada para undangan.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Octavianus Padudung mengatakan, dengan beroperasinya Gardu Induk dan SUTT 150 kV Brastagi-Kutacane ini sangat bermanfaat bagi sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara umumnya dan Provinsi Aceh pada khususnya.
"Karena PLTD Kuning dan PLTD Sewa yang selama ini beroperasi telah dihentikan dan kita berhemat sekitar Rp76,4 Miliar per tahun," terangnya di Kantor GI Kutacane di Desa Bambel Gabungan, Kelapa Gading, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara. Jumat (8/2/2019).
Dia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah membantu proses jalannya pembangunan proyek. "Saya juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim PT PLN (Persero) UPP Jaringan Banda Aceh yang telah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas hingga proyek ini dapat selesai dan juga para Vendor yang telah dipercaya untuk melaksanakan pembangunan proyek ini," ujarnya.
Harapannya dengan selesainya Pembangunan Gardu Induk Kutacane ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Tenggara. Sementara itu, Manajer PT PLN UPP Jaringan Aceh, Khairizal menuturkan GI dan transmisi ini sebenarnya sudah energize pada 29 Desember 2018 lalu.
"Pembangunan proyek ini mulai dilaksanakan pada Desember tahun 2011. Karena sempat terkendala masalah penolakan warga tentang ganti rugi tanah yang dianggap tidak sesuai. Namun berkat kerja keras seluruh tim maka kendala tersebut dapat diselesaikan," tuturnya.
Dikatakan Khairizal, transmisi 150 kV Brastagi-Kutacane ini melintasi Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara dan melintasi 3 Kabupaten yaitu Karo, Dairi dan Aceh Tenggara, serta melintasi 15 Kecamatan. "Jumlah tower yang dibangun sebanyak 354 dan panjang lintasan 220,96 KMS. Serta kapasitas Trafo GI Kutacane adalah 1x 30 MVA," ungkapnya.
Sambung dia menambahkan kondisi Aceh yang berbukit dan banyak pegunungan, membuat pihaknya membutuhkan kerja keras dalam usaha pembangunannya. "Untuk itu melalui acara ini saya selaku Manajer PT PLN (Persero) UPP Jaringan Banda Aceh menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat aceh dan stakeholder yang telah membantu proses jalannya pembangunan proyek ini," ujar dia.
Sebelumnya, PT PLN telah sukses melakukan energize terhadap Gardu Induk New Padangsidimpuan dan Panyabungan. Dalam kegiatan itu juga diisi dengan pemberian santunan kepada ratusan yatim piatu dan penyerahan cenderamata kepada para undangan.
(akr)
Explore More