Revolusi Industri 4.0, Jokowi: Petani Sudah Berbisnis Online

Minggu, 17 Februari 2019 - 21:59 WIB
Revolusi Industri 4.0,...
Revolusi Industri 4.0, Jokowi: Petani Sudah Berbisnis Online
A A A
JAKARTA - Perkembangan industri digital dan komputisasi melanda setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan Indonesia telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk mengambil keuntungan dari revolusi industri generasi keempat ini.

Persoalan Industri 4.0, menjadi materi debat Calon Presiden edisi kedua. Presiden petahana sekaligus Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo, mengatakan Industri 4.0 berguna dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.

Jokowi menyatakan, perkembangan teknologi terkini pun sudah banyak diakses oleh masyarakat dalam memudahkan mereka berbisnis. Termasuk para petani yang memiliki marketplace agar bisa dekat dengan konsumen.

"Contoh petani, umumnya petani telah dikenalkan dengan marketplace sehingga mereka bisa jualan online. Sehingga hubungan petani dan konsumen semakin cepat, dan UMKM bisa memanfaatkan online sistem ini," ujar Jokowi di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Untuk itu, Jokowi akan terus menyongsong industri 4.0 agar tidak tertinggal dengan negara lain. Industri 4.0 perlu dilakukan dalam meningkatkan ekonomi Indonesia.

"Ini proses-proses yang terus kita kerjakan di lapangan sehingga kita tidak tertinggal di negara lain dalam menyongsong industri 4.0. Perkembangan revoluasi industri 4.0 sangat cepat. Tapi pembangunan SDM kita lakukan maka akan mudah menghadapinya," jelasnya.

Terkait ini, Prabowo Subianto menekankan sebaiknya pemerintah saat ini lebih membela kepada petani. "Soal industri 4.0 dampaknya dahsyat. Di Jerman, pabrik otomotif yang semula mempekerjakan 15 ribu pekerja, dengan 50 pekerja saja. Jadi jangan sampai ini terjadi," pesan Prabowo.

Untuk pengembangan industri 4.0, Prabowo meminta negara hadir untuk membela pertanian. "Jadi ini yang kita masalahkan. Harga-harga pangan belum bisa dijangkau. Jadi kita harus menjamin Indonesia bisa menyediakan pangan sendiri tanpa impor dari manapun".

Namun Prabowo menampik bila persoalan ini disebut bentuk pesimisme seperti disampaikan Joko Widodo.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)