Bangun Bandara Ahmad Yani 12 Bulan, Waskita Raih Rekor MURI
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) selaku kontraktor Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pembangunan bandara tercepat.
Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Juni 2018 lalu dikerjakan hanya dalam waktu 12 bulan. Presiden mengapresiasi pembangunan terminal baru bandara yang berhasil selesai dan beroperasi penuh lebih cepat dari target yakni pada akhir November 2018.
Pengembangan bandara bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang hingga 9 kali lipat menjadi 6,5 juta penumpang per tahun. Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun. Hingga 2017, jumlah penumpang yang menggunakan bandara tersebut tercatat mencapai 4,4 juta penumpang per tahun.
Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani senilai kurang lebih Rp1 triliun, merupakan pemenuhan kapasitas infrastruktur dalam rangka peningkatan konektivitas dilakukan melalui peningkatan luasan terminal dari 6.708 m2 menjadi 58.652 m2," ujar Director of Operation I Waskita Karya Didit Oemar Prihadi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Selain perluasan, juga dilakukan penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge 3 unit, penggunaan Passanger Mover System, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).
Bandara Ahmad Yani juga menjadi bandara di atas air (floating) pertama di Indonesia. Dengan desain yang sangat artistik dan mengusung konsep eco airport dan go green. Di mana untuk lampu jalan bandara akan memakai solar cell dan pengolahan airnya dengan Reverse Osmosis (RO) yaitu me-recycle air tambak untuk operasional bandara.
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Waskita Karya mencakup pekerjaan gedung terminal, struktur, arsitektur, interior, mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP), elektronika bandara, STP dan power house.
Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Juni 2018 lalu dikerjakan hanya dalam waktu 12 bulan. Presiden mengapresiasi pembangunan terminal baru bandara yang berhasil selesai dan beroperasi penuh lebih cepat dari target yakni pada akhir November 2018.
Pengembangan bandara bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang hingga 9 kali lipat menjadi 6,5 juta penumpang per tahun. Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun. Hingga 2017, jumlah penumpang yang menggunakan bandara tersebut tercatat mencapai 4,4 juta penumpang per tahun.
Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani senilai kurang lebih Rp1 triliun, merupakan pemenuhan kapasitas infrastruktur dalam rangka peningkatan konektivitas dilakukan melalui peningkatan luasan terminal dari 6.708 m2 menjadi 58.652 m2," ujar Director of Operation I Waskita Karya Didit Oemar Prihadi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Selain perluasan, juga dilakukan penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge 3 unit, penggunaan Passanger Mover System, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).
Bandara Ahmad Yani juga menjadi bandara di atas air (floating) pertama di Indonesia. Dengan desain yang sangat artistik dan mengusung konsep eco airport dan go green. Di mana untuk lampu jalan bandara akan memakai solar cell dan pengolahan airnya dengan Reverse Osmosis (RO) yaitu me-recycle air tambak untuk operasional bandara.
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Waskita Karya mencakup pekerjaan gedung terminal, struktur, arsitektur, interior, mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP), elektronika bandara, STP dan power house.
(fjo)