Harga Minyak Mentah Dunia Menanjak Saat Pasokan Diperketat
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia mencetak kenaikan pada perdagangan, Senin (4/3/2019) seiring komitmen pengetatan pasokan yang terus ditunjukkan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC). Ditambah kabar positif datang dari negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan China yang dikabarkan tinggal selangkah lagi menandatangani perjanjian perdagangan untuk mengakhiri perang dagang yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada posisi USD65,46 per barel atau meningkat 39 sen atau setara 0,6% dibandingkan sesi penutupan terakhir sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level USD56,16 per barel dimana lebih tinggi 36 sen setara 0,6%.
Reli itu datang seiring laporan bahwa Amerika Serikat dan China hampir mengakhiri sengketa perdagangan mereka, yang telah membebani pertumbuhan ekonomi global. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret, mendatang yang memberikan kemajuan dalam pembicaraan antara kedua negara, seperti dirilis Wall Street Journal.
Berita tersebut menambahkan dukungan ke pasar yang telah reli selama dua bulan terakhir karena pengurangan produksi. Pasokan dari OPEC turun ke level terendah empat tahun pada bulan Februari, dari hasil survei Reuters. Sedangkan eksportir utama Arab Saudi dan sekutu teluk-nya kelebihan pengiriman dan output Venezuela mencatat kenaikan lebih lanjut.
Ekspor OPEC turun lebih dari 1,5 juta barel per hari (bph) sejak November, seperti disampaikan bank Barclays dalam sebuah catatan yang dirilis pada hari Minggu, kemarin. Harga minyak juga semakin terdorong oleh sanksi AS terhadap anggota OPEC, Iran dan Venezuela, yang menurut perkiraan bank Barclays menghasilkan pengurangan sekitar 2 juta barel per hari dalam pasokan minyak mentah global.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada posisi USD65,46 per barel atau meningkat 39 sen atau setara 0,6% dibandingkan sesi penutupan terakhir sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level USD56,16 per barel dimana lebih tinggi 36 sen setara 0,6%.
Reli itu datang seiring laporan bahwa Amerika Serikat dan China hampir mengakhiri sengketa perdagangan mereka, yang telah membebani pertumbuhan ekonomi global. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret, mendatang yang memberikan kemajuan dalam pembicaraan antara kedua negara, seperti dirilis Wall Street Journal.
Berita tersebut menambahkan dukungan ke pasar yang telah reli selama dua bulan terakhir karena pengurangan produksi. Pasokan dari OPEC turun ke level terendah empat tahun pada bulan Februari, dari hasil survei Reuters. Sedangkan eksportir utama Arab Saudi dan sekutu teluk-nya kelebihan pengiriman dan output Venezuela mencatat kenaikan lebih lanjut.
Ekspor OPEC turun lebih dari 1,5 juta barel per hari (bph) sejak November, seperti disampaikan bank Barclays dalam sebuah catatan yang dirilis pada hari Minggu, kemarin. Harga minyak juga semakin terdorong oleh sanksi AS terhadap anggota OPEC, Iran dan Venezuela, yang menurut perkiraan bank Barclays menghasilkan pengurangan sekitar 2 juta barel per hari dalam pasokan minyak mentah global.
(akr)