Ditekan Barat, Bank Top Uni Eropa Ini Terpaksa Tinggalkan Rusia

Minggu, 05 Mei 2024 - 10:20 WIB
loading...
Ditekan Barat, Bank...
Raiffeisen Bank International (RBI) berencana meninggalkan Rusia pada Kuartal III-2024. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Raiffeisen Bank International (RBI) dari Austria salah satu pemberi pinjaman besar dari Barat akan meninggalkan Rusia pada Kuartal III-2024. Keputusan tersebut diumumkan CEO Johann Strobl menyusul tekanan dari regulator Uni Eropa.

Bank pemberi pinjaman yang berpusat di Wina ini mengatakan bahwa mereka mengharapkan untuk menerima permintaan dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempercepat pengurangan bisnis mereka di Rusia. Rancangan persyaratan ECB menuntut RBI untuk memangkas pinjaman kepada nasabah sebesar 65% pada 2026 dan secara signifikan mengurangi pembayaran internasional yang berasal dari Rusia.

"Harapannya, implementasi akan dimulai pada kuartal ketiga. Kami sekarang akan menyusun rencana dan menganalisa apa yang dapat kami lakukan dan apa dampaknya," kata Strobl dalam sebuah conference call dikutip dari Russia Today, Minggu (5/5/2024).

Baca Juga: Anggota NATO: Gagasan Macron soal Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III

Rencana proposal ECB jauh melampaui rencana RBI sendiri dan menambahkan bahwa proposal tersebut dapat berdampak buruk pada upaya pemberi pinjaman untuk menjual divisi Rusia. Berdasarkan laporan Kuartal I-2024 RBI Grup telah mengurangi pinjaman nasabahnya di Rusia sebesar 58% sejak puncaknya pada tahun 2022 menjadi USD6,2 miliar. Bank ini juga mencatatkan laba bersih USD691 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini, dengan sekitar setengah dari laba tersebut berasal dari operasi di Rusia dan Belarusia.

"Kami mengambil pendekatan yang hati-hati, kami tidak mengurangi bisnis kami di Rusia dengan sangat cepat dan berusaha mempertahankan nilai aset agar dapat menjualnya," jelas Strobl.

RBI telah lama menolak tuntutan dari AS dan Uni Eropa untuk mempercepat keluar dari Rusia sementara para pejabat Austria telah menyatakan harapan untuk menghidupkan kembali hubungan dengan Moskow setelah konflik di Ukraina berakhir.

Dalam laporan terbarunya, RBI mengatakan bahwa mereka terus berupaya untuk menjual atau memisahkan diri dari anak perusahaannya di Rusia, dengan catatan bahwa kedua opsi tersebut memerlukan persetujuan dari otoritas Rusia dan Uni Eropa.

"Oleh karena itu, proses ini tidak sepenuhnya berada di tangan RBI sendiri, sehingga sulit untuk menentukan tanggal keluar dari Rusia," kata laporan itu.

Baca Juga: Tiru Taktik Iran, Begini Cara Cerdik Rusia Siasati Sanksi Barat

RBI adalah salah satu dari sedikit bank asing yang tetap berada di Rusia meskipun ada sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat sejak dimulainya konflik Ukraina pada 2022. Pemberi pinjaman memainkan peran penting dalam perekonomian Rusia memungkinkan pembayaran Euro dan Dolar ke dan dari negara tersebut.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
Bank Aladin Kantongi...
Bank Aladin Kantongi Pendapatan Rp613 Miliar, Tumbuh 84% di 2024
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Rekomendasi
Adies Kadir Rekomendasikan...
Adies Kadir Rekomendasikan Peningkatan Status Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan
Hari Bumi Sedunia, Pramono...
Hari Bumi Sedunia, Pramono Ajak Warga Matikan Lampu Satu Jam Malam Nanti
Profil Gurun Arisastra,...
Profil Gurun Arisastra, Kuasa Hukum Menteri Agama yang Pernah Laporkan Dinar Candy
Berita Terkini
Pemprov DKI Potong Pajak...
Pemprov DKI Potong Pajak Pembelian BBM 5%, Harga Bensin Bisa Turun?
8 menit yang lalu
ISEI Dorong Hilirisasi...
ISEI Dorong Hilirisasi Perikanan Lewat Investasi dan Penguatan Rantai Pasok
43 menit yang lalu
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai...
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump
2 jam yang lalu
Uji Publik Program Perintis...
Uji Publik Program Perintis Berdaya demi Memperkuat Kemandirian Ekonomi
3 jam yang lalu
Harta 50 Miliarder Korea...
Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS
4 jam yang lalu
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
5 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa Barat dari dalam Gua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved